MEDAN (Waspada.id): Kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara kini tidak lagi hanya datang dari ruang kelas atau instruktur, tetapi tumbuh dari lingkungan siswa itu sendiri.
Di sekolah menengah kejuruan, para pelajar mulai mengambil peran aktif sebagai agen perubahan dengan saling mengedukasi tentang cara berkendara yang aman dan bertanggung jawab.
Semangat inilah yang tercermin dalam kegiatan Edukasi SMK Partnership bertema “Bersama #cari_aman Hidup Penuh Arti”, sebuah program yang dirancang untuk menanamkan nilai keselamatan berkendara secara dekat, relevan, dan mudah dipahami oleh generasi muda.
Instruktur Safety Riding PT Indako Trading Coy, Eka Yolahati, menilai pendampingan yang dilakukan menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas edukasi. Menurutnya, sinergi antara instruktur dan siswa task force mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan.
“Siswa menjadi subjek utama edukasi, sementara kami memastikan materi dan praktik keselamatan berkendara tersampaikan dengan benar dan mudah dipahami,” ujar Eka, Jumat (19/12).
Edukasi SMK Partnership berlangsung di SMK Panca Budi pada 15 Desember 2025 dan di SMK Mandiri pada tanggal 18 Desember 2025, yang keduanya merupakan sekolah binaan Honda. Siswa yang tergabung dalam tim task force menjadi penggerak utama edukasi keselamatan berkendara di sekolah masing-masing.
Mereka menyampaikan materi kepada sesama siswa setelah mendapatkan pembinaan langsung dari tim Safety Riding PT Indako Trading Coy, selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara, dan tetap didampingi selama proses penyampaian materi berlangsung. Hal ini memastikan pesan keselamatan tersampaikan dengan tepat, akurat, dan sesuai standar edukasi #cari_aman.
Materi yang dibawakan mencakup pemahaman mengenai enam perilaku berkendara yang tidak tepat, seperti ceroboh saat berbelok, serta pengenalan konsep 5P Plus sebagai pedoman dasar keselamatan berkendara.
Mulai dari penggunaan helm dan jaket sesuai standar, memperhatikan kanan dan kiri saat melewati persimpangan, menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, memeriksa situasi sebelum mendahului, hingga kepatuhan terhadap rambu lalu lintas. Seluruh materi dikemas secara komunikatif dan dikaitkan dengan kondisi berkendara sehari-hari yang dekat dengan aktivitas para siswa.
Selain sesi teori, kegiatan ini juga dilengkapi praktik langsung, seperti simulasi menjaga jarak aman. Puluhan siswa tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang dirancang aplikatif, sehingga pemahaman tentang risiko di jalan raya tidak hanya diterima secara konsep, tetapi juga melalui pengalaman langsung. Pendekatan ini memperkuat pesan bahwa #cari_aman adalah kebiasaan yang harus diterapkan dalam setiap perjalanan.
Ibnu, salah satu anggota task force dari SMK Mandiri, menyampaikan bahwa keterlibatan siswa sebagai pemateri memberikan pengalaman sekaligus tanggung jawab tersendiri.
“Kami tidak hanya berbagi materi, tapi juga belajar untuk lebih disiplin dan peduli terhadap keselamatan. Dengan pendampingan dari tim Safety Riding PT Indako Trading Coy, kami jadi lebih percaya diri saat menyampaikan pesan #cari_aman kepada teman-teman,” ujarnya.
Melalui program Edukasi SMK Partnership, PT Indako Trading Coy bersama Honda terus menunjukkan komitmennya dalam semangat Satu Hati, membangun budaya keselamatan berkendara di Sumatera Utara.
Dengan pembinaan berkelanjutan, pendampingan aktif tim Safety Riding, serta pemberdayaan siswa sebagai agen edukasi, Honda berharap semangat #cari_aman dapat terus tumbuh dan memberikan dampak nyata bagi keselamatan generasi muda di masa depan. (rel)
















