BANDA ACEH (Waspada.id): Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melestarikan bahasa daerah. Ajakan ini disampaikan saat menutup Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Aceh di Hotel Ayani, Banda Aceh, Minggu (23/11/2025) malam.
“Mari kita semua berkomunikasi di rumah masing-masing dengan bahasa daerah. Jangan lupa dengan bahasa ibu. Kalau bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi. Mari kita berjuang bersama-sama,” ujar Illiza dalam acara yang dihadiri kepala dinas pendidikan/kebudayaan dari delapan daerah di Aceh.
FTBI yang digelar Balai Bahasa Aceh pada 21-23 November ini diikuti ratusan pelajar SD/SMP dari delapan kabupaten/kota di Aceh. Mereka berkompetisi dalam berbagai lomba, seperti menulis dan membaca puisi, menulis cerita pendek, mendongeng, lawakan tunggal, pidato, hingga tembang tradisi.
Illiza menekankan pentingnya bahasa sebagai identitas. “Bahasa ibu adalah akar yang menjaga kita tetap tegak. Ketika bahasa daerah hidup, budaya hidup. Ketika budaya hidup, jati diri bangsa tetap kuat,” katanya.

Ia juga mengapresiasi Balai Bahasa Provinsi Aceh yang telah menggerakkan ekosistem literasi bahasa daerah melalui FTBI. “Kegiatan ini membuktikan bahwa pelestarian bahasa bukan hanya tentang menjaga masa lalu, tetapi membangun masa depan,” ujarnya.
Kepala Balai Bahasa Aceh, Umar Solikhan, menjelaskan bahwa para pemenang FTBI tingkat provinsi akan diikutsertakan dalam FTBI tingkat nasional di Jakarta pada Februari 2026 mendatang.
“FTBI ini hanya pemantik supaya generasi muda bersemangat untuk melestarikan bahasa daerah dengan menyenangkan,” kata Umar.
Umar menambahkan, FTBI telah dimasukkan dalam Manajemen Talenta Nasional Kemendikdasmen. Para juara akan disejajarkan dengan juara bidang lainnya, seperti olimpiade dan FLS3N, serta memiliki peluang pengembangan talenta tingkat nasional dan dapat menggunakan sertifikatnya untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur prestasi. (id66)












