Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

Indonesia-Uni Eropa Perkuat Kerja Sama Riset dan Inovasi Unggulan Lewat Horizon Europe

Indonesia-Uni Eropa Perkuat Kerja Sama Riset dan Inovasi Unggulan Lewat Horizon Europe
Jumpa pers bersama Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang dan jajarannya serta Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi di Jakarta, Kamis (19/6).
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dan Uni Eropa sepakat meningkatkan partisipasi dalam bidang penelitian dan inovasi unggulan dalam program Horizon Europe. Program ini ditujukan untuk menangani perubahan iklim, membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) oleh PBB dan mendorong daya saing dan pertumbuhan Uni Eropa.

Forum ini mempertemukan lebih dari 200 perwakilan universitas-universitas di Indonesia, kedutaan besar negara anggota Uni Eropa, institut penelitian, dan lembaga kemitraan internasional.

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang dalam pembukaan acara menggarisbawahi pentingnya kerja sama ilmiah internasional untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia di bidang sains, teknologi, dan inovasi (STI). Skema kerja sama ini mencakup dorongan untuk meningkatkan investasi penelitian dan pengembangan, membina hubungan yang lebih erat antara akademisi dan pelaku industri, mempromosikan inovasi inklusif di luar daerah perkotaan, dan memfasilitasi pengembangan bakat peneliti-peneliti muda.

“Kami berkomitmen untuk memposisikan Indonesia sebagai kontributor aktif dalam ekosistem STI global melalui Horizon Europe. Kami yakin bahwa diplomasi sains dapat menjembatani antar benua, dan kami ingin melihat lebih banyak peneliti, universitas, dan inovator Indonesia yang berpartisipasi aktif dalam proyek-proyek di Eropa,” ujar Togar dalam acara  Forum “EU-Indonesia: Strengthening Impactful Partnerships in Science and Technology” (EU-Indonesia: Memperkuat Kemitraan yang Berdampak pada Sains dan Teknologi) di Grha Kemdiktiksaintek, Senayan, Kamis (19/6). Acara ini hasil kerja sama Kemdiktisaintek, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan EURAXESS Worldwide for ASEAN.

Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Dirjen Saintek) Kemendiktisaintek, Ahmad Najib Burhani menyampaikan sambutan pembuka dengan menyoroti pentingnya forum ini sebagai pintu gerbang menuju kerja sama strategis yang selaras dengan tujuan-tujuan pembangunan nasional Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi menegaskan komitmen Uni Eropa sebagai mitra yang dapat diandalkan oleh Indonesia dalam mengembangkan jejaring sains dan inovasi yang berdampak. Dia juga mengakui pentingnya Indonesia sebagai negara besar bagi perkembangan program Horizon Europe.

“Melalui program riset dan inovasi unggulan kami, yaitu Horizon Europe, Uni Eropa menekankan kembali komitmennya untuk mempertahankan kemitraan yang kokoh dengan Indonesia di bidang inovasi riset, sains, dan teknologi. Uni Eropa mengundang partisipasi para peneliti Indonesia dalam program Horizon Europe yang menawarkan peluang untuk membangun kemitraan internasional, akses ke fasilitas penelitian mutakhir, dan peluang untuk berkontribusi dalam menciptakan solusi yang berdampak pada tantangan global,” ungkapnya.

Berdasarkan keputusan Multiannual Financial Framework Midterm Review (MTR), jumlah pendanaan untuk Horizon Europe pada periode 2021-2027 berkisar sebesar EUR 93,5 miliar.

Forum ini menyelenggarakan diskusi mendalam tentang Horizon Europe Strategic Plan 2025-2027(Rencana Strategis Horizon Europe 2025-2027), mekanisme pendanaan, tujuan Uni Eropa, dan sejumlah testimoni dari proyek-proyek Uni Eropa-Indonesia yang telah sukses dilaksanakan. Kegiatan diakhiri dengan sesi resepsi dan kesempatan berjejaring untuk memfasilitasi kerja sama di masa depan.

Uni Eropa Uni Eropa adalah persatuan ekonomi dan politik dari 27 Negara Anggota dengan populasi 447 juta.
Bersama ini, Uni Eropa telah membangun zona yang stabil, demokratis, dan pembangunan yang berkelanjutan dengan tetap menjaga keragaman budaya, toleransi, dan kebebasan individu.

Secara kolektif, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya adalah donor terbesar Bantuan Pembangunan Resmi (ODA), yang menyediakan lebih dari setengah ODA secara global. Adapun 27 negara anggota Uni Eropa (dalam urutan protokol) adalah: Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Perancis, Italia, Siprus, Latvia, Lituania, Luksemburg, Hongaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Romania, Slovenia, Slovakia, Finlandia dan Swedia.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE