KUALA LUMPUR, ( Waspada); Work-based learning (WBL) merupakan salah satu langkah terbaik untuk menyediakan tenaga kerja terampil di tengah kondisi pasar penempatan kerja yang menantang saat ini setelah dunia dilanda pandemi Covid-19.
Executive Chairman Innovative Capital Berhad Group, Datuk Wira Dr. Azizan Osman mengatakan, program pembelajaran berbasis kerja merupakan metode pembelajaran yang inovatif dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi pasar kerja yang semakin menantang.
Siaran pers yang diterima Waspada dari Rilis Richworks International Sdn Bhd di Kualalumpur , Senin (8/5) menyebutkan, program ini memberikan siswa kesempatan untuk belajar langsung di tempat kerja, pengalaman praktis dan meningkatkan keterampilan yang diperlukan.
Karena formatnya memberi siswa pengetahuan dan keterampilan yang sangat inovatif untuk memasuki dunia kerja sambil memastikan bahwa siswa kompetitif dalam kehidupan nyata.
“Pendidikan tidak lagi hanya tentang mendapatkan pekerjaan tetapi lebih pada cara hidup dan keterampilan untuk menentukan kehidupan Anda di masa depan. Saya percaya bahwa kewirausahaan dan inovasi dalam pendidikan penting untuk menemukan solusi atas masalah dunia nyata yang mempengaruhi kelangsungan hidup kita saat ini ,” ujar Azizan dalam pidato pembukaannya di Kuala Lumpur.
Turut hadir Ketua Innovative International University College (IIUC), Kapten (B) TLDM Dato’ Professor Emeritus Dr. Hashim Yaacob, Presiden Innovative International University College (IIUC), Shahawati Umar, dan perwakilan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, Dirjen Binalavotas, Budi Hartawan.
Berbasis Kerja
Sebagai catatan, Innovative Capital pemilik IIUC menyediakan program pembelajaran berbasis kerja melalui kerjasama Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Kementerian Pariwisata Malaysia, Politeknik Negeri Media Kreatif Indonesia dan Politeknik Negeri Pariwisata Medan.
Azizan menambahkan, IIUC menyediakan ruang belajar bagi setiap individu tanpa memandang latar belakang sosial dan kemampuan.
“Saya sangat percaya bahwa memiliki keterampilan dan kompetensi kewirausahaan [entrepreneurial skills = survival skills] saat ini sangat penting bagi setiap orang dalam membantu masyarakat sekitar dan mendorong perkembangan ekonomi nasional,” ujarnya.
Dalam 10 tahun ke depan, dia berharap organisasi di bawah Innovative Modal akan menjadi pemimpin di bidang pendidikan inovatif dalam membangun pengusaha dan generasi muda yang akan memasuki dunia kerja.
“Kerja sama Malaysia dan Indonesia di bidang pendidikan penting untuk membangun sumber daya manusia masa depan negara dan kawasan. Kedua negara memiliki keunikan masing-masing dalam sistem pendidikan yang dapat bermanfaat bagi generasi muda,” ujarnya.
Melalui program ini, Malaysia dan Indonesia berbagi strategi pembelajaran yang efektif, inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran, serta membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Sementara itu, kata Shahawati, pihaknya membidik mahasiswa lembaga ini untuk mulai bekerja sebagai lulusan terlatih.
“Mereka bukan sekedar fresh graduate tapi fresh graduate yang berpengalaman,” katanya.Mahasiswa yang menyelesaikan studi di lembaga ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan industri saat bekerja nanti karena mendapat pelatihan yang cukup saat masih muda. belajar, “kata kata Shahawati.
Mahasiswa IIUC akan ditempatkan di beberapa hotel bintang lima di seluruh negeri, termasuk Renaissance Hotel, Element by Westin, Attana Group, Le Meridian and Platform Hospitality Group dan Malaysia Association of Hotels, katanya.
Tiga program studi telah disetujui oleh Kemendiknas yaitu Diploma dengan Pembelajaran Berbasis Kerja, yaitu Diploma Manajemen Hotel dengan Pembelajaran Berbasis Kerja, Diploma Manajemen Ritel dengan Pembelajaran Berbasis Kerja dan Diploma Seni Kuliner Berbasis Kerja Sedang belajar.(m28)
