Kelompok Ternak Ayam Tamiang Dibekali Alat Smart Eggs Incubator Hybrid

  • Bagikan

ACEH TAMIANG (Waspada): Kelompok usaha ternak ayam Desa Selamat Kecamatan Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang dibekali kegiatan penerapan alat Smart Eggs Incubator Hybrid.

Pembekalan dilakukan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra
diketuai Khairul Muttaqin, S.ST.,M.Kom beranggotakan Dr.Nasruddin, S.T.,M.T dan Nurul Fadillah, S.ST.,M.T.

Ketua Tim PKM Universitas Samudra, Khairul Muttaqin, Kamis (31/8) mengatakan, PKM ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian yang didanai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2023.

Kelompok Ternak Ayam Tamiang Dibekali Alat Smart Eggs Incubator Hybrid

Berdasarkan hasil diskusi antara tim PKM dan Ketua Kelompok Usaha ternak, kelompok ini terkendala dalam proses penetasan telur ayam.

“Kondisi lingkungan yang terbatas, lamanya masa penetasan telur serta banyaknya terlur yang tidak berhasil menetas tidak sempurna menjadi kendala dalam produksi,” sebutnya.

Untuk proses penetasan telur yang menggunakan alat penetas konvensional membutuhkan sumber listrik yang terus hidup, jika kondisi listrik mati maka akan mengganggu proses penetasan telur.

Selain itu, suhu dan kelembaban juga menjadi hal penting yang harus di perhatikan agar tetap stabil. Akibat dari masalah itu, tambah Taqin, jumlah hasil produksi dan permintaan pasar tidak seimbang dan waktu produksi lebih lama sedangkan permintaan pasar cukup tinggi.

Oleh karena itu Tim PKM Unsam berinisiatif membuat alat incubator penetas telur menggunakan IoT berbasis Hybrid.

“Alat penetas telur hybrid ini dapat menggunakan sumber energi untuk penetasan telur, yaitu sumber energi tenaga surya. Sehingga mitra tidak perlu khawatir lagi jika listrik sering padam di desa tersebut dan proses penetasan telur dapat berjalan dengan baik,” ujar Beni.

Sementara itu untuk pemantauan suhu dan kelembaban pada alat incubator menggunakan teknologi Internet of Thing (IoT), dimana proses pemantauan suhu dan kelembaban dapat dilakukan melalui smartphone dimana saja dan kapan saja, sehingga memudahkan mitra dalam mengecek suhu dan kelembaban tidak perlu melihat langsung pada alat.

“Melalui pelatihan dan pendampingan ini kita harapkan jumlah produksi ternak ayam kelompok usaha ternak dapat meningkat dan pengolahan ternak ayam lebih efektif dan efisien,” ungkap Khairul Muttaqin.

Sementara itu Ketua kelompok usaha ternak ayam Dunia Ternak Unggas, Syamsul Bahri mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat karena anggota kelompok memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam teknik penetasan telur.(b13)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *