Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

Kemenag Tuntaskan Sertifikasi 100 Persen Guru PAI, Menag: Ini Capaian Monumental

Kemenag Tuntaskan Sertifikasi 100 Persen Guru PAI, Menag: Ini Capaian Monumental
Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Dirjen Pendis Kemenag Amien Suyitno dan Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar dalam acara pembukaan PPG Daljab di Kampus UIN Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Kecil Besar
14px

TANGERANG SELATAN (Waspada.id): Kementerian Agama (Kemenag) berhasil menuntaskan sertifikasi seluruh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah pada tahun 2025. Hal ini menjadi sejarah baru dunia pendidikan Indonesia.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan capaian bersejarah ini saat membuka perkuliahan perdana Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch-3 Tahun 2025, Rabu (3/9/2025).

“Sebanyak 91.028 Guru PAI di sekolah sudah tuntas disertifikasi. Artinya, tahun 2025 ini Kemenag resmi menuntaskan 100 persen sertifikasi guru PAI. Ini capaian monumental yang lahir dari kerja keras dan sinergi banyak pihak,” tegas Menag.

Tak hanya guru PAI, jumlah peserta PPG tahun ini juga melonjak tajam. Hingga September 2025, tercatat 206.411 guru mengikuti PPG—naik hampir 700% dibanding tahun 2024 yang hanya 29.933 guru. Selain guru PAI sekolah, sertifikasi juga diberikan kepada guru lintas agama dan madrasah: 10.848 guru Pendidikan Agama Kristen, 5.558 Katolik, 3.771 Hindu, 530 Buddha, serta 94.736 guru madrasah.

Menurut Menag, capaian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dalam membangun SDM unggul, sekaligus mendukung Asta Protas Kemenag untuk menghadirkan pendidikan yang ramah, unggul, dan terintegrasi.

“PPG jangan dilihat sebatas formalitas sertifikasi. Ini ruang transformasi menuju profesionalisme. Guru adalah ujung tombak pendidikan agama. Dengan sertifikasi ini, kami berharap para guru makin berintegritas, profesional, dan jadi teladan generasi bangsa,” pesan Menag.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amin Suyitno, menambahkan bahwa PPG 2025 dirancang fleksibel dengan dukungan Learning Management System (LMS). Guru bisa menyesuaikan waktu belajar tanpa mengganggu tugas mengajar, baik secara daring maupun luring, dengan pendampingan dosen LPTK/PTKIN.

“Kemenag memastikan, pemahaman keagamaan para guru yang lulus PPG selaras dengan visi beragama Kementerian Agama, yang kami sebut Kurikulum Berbasis Cinta,” jelas Amin Suyitno.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE