Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

Kemendikdasmen Dorong Pemerataan Pembelajaran Mendalam ke Daerah

Kemendikdasmen Dorong Pemerataan Pembelajaran Mendalam ke Daerah
Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP, Dr. Laksmi Dewi, M.Pd, dalam jumpa media di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) terus mendorong penerapan pembelajaran mendalam (deep learning) di seluruh wilayah Indonesia. Melalui pelatihan dan sosialisasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, pemerintah ingin memastikan setiap daerah dapat mengimplementasikan pendekatan ini secara merata.

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP, Dr. Laksmi Dewi, M.Pd, menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang menekankan pemahaman konseptual, koneksi antarpengetahuan, serta kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa.

“Ini bukan sekadar menghafal, tetapi membangun pemahaman yang bermakna tentang dunia sekitar,” ujar Laksmi dalam acara media gathering bersama Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Dalam implementasinya, sosialisasi dan pelatihan dilakukan oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang menyasar kepala sekolah, guru, hingga pengawas pendidikan. Modul pelatihan mengacu pada naskah akademik yang telah disesuaikan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin).

“Para pengawas sekolah dilibatkan agar bisa menularkan pemahaman tentang deep learning di daerah masing-masing,” ujar Laksmi.

Kemendikbudristek menyadari masih ada kesenjangan dalam penerapan pembelajaran mendalam di lapangan. Namun, berbagai upaya dilakukan untuk meminimalkannya, termasuk melalui penyelenggaraan webinar khusus bagi guru-guru daerah.

Model deep learning yang dikembangkan menekankan tiga pilar utama: mindful learning (kesadaran dalam belajar), meaningful learning (pembelajaran bermakna), dan joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan). Guru dituntut menjadi inovator dalam membangun proses belajar yang relevan dan menyentuh berbagai aspek kehidupan siswa.

Dalam workshop sosialisasi Deep Learning, perwakilan dari berbagai wilayah diundang sebagai bentuk komitmen terhadap pemerataan kualitas pendidikan.

“Kami mencoba memastikan ada perwakilan dari semua wilayah agar dampak kebijakan ini lebih merata,” kata Laksmi.

Dengan langkah ini, Kemendikbudristek berharap pendekatan pembelajaran mendalam tidak hanya menjadi wacana pusat, tetapi mampu mengakar di ruang-ruang kelas di seluruh Indonesia.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE