JAKARTA (Waspada.id): Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus bergerak memulihkan layanan pendidikan di tiga provinsi terdampak bencana banjir dan longsor, yakni Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar). Upaya dilakukan melalui pendataan kerusakan sekolah, pemetaan kebutuhan pembelajaran darurat, serta pemberian layanan dukungan psikososial bagi para korban.
“Atas nama pribadi dan Kemendikdasmen saya menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat yang terdampak musibah,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, di Jakarta, Senin (1/12).
Ia menyampaikan bahwa Kemendikdasmen telah mengalokasikan dana sebesar Rp13,3 miliar untuk penanganan darurat pendidikan di tiga provinsi tersebut. Selain itu, kementerian juga menghimpun donasi melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Kemendikdasmen bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi membantu korban bencana.
Menteri Mu’ti menjelaskan, berbagai perlengkapan sekolah dan kebutuhan pembelajaran telah disiapkan untuk murid-murid terdampak. Namun akses menuju sejumlah lokasi masih terhambat sehingga pendistribusian dilakukan bertahap.
Kemendikdasmen kini berkoordinasi intensif dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah untuk memutakhirkan data kerusakan sarana pendidikan serta kebutuhan bantuan di lapangan.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong membantu pemulihan. “Saat ini yang terpenting adalah memastikan para korban tertangani dengan baik,” tegasnya.
Setelah pendataan rampung, Kemendikdasmen akan menyusun langkah lanjutan untuk memastikan keberlanjutan pembelajaran, termasuk pendampingan psikososial bagi siswa serta memprioritaskan sekolah terdampak untuk Revitalisasi Satuan Pendidikan pada tahun anggaran mendatang.

















