Pendidikan

Kemendikdasmen Sebut e-Rapor 2025 Lebih Baik Dibanding Rapor Manual, Apa Saja Kelebihannya?

Kemendikdasmen Sebut e-Rapor 2025 Lebih Baik Dibanding Rapor Manual, Apa Saja Kelebihannya?
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi memberlakukan pembagian rapor versi digital melalui aplikasi e-Rapor mulai tahun 2025. Kebijakan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mempercepat transformasi digital sistem penilaian di satuan pendidikan.
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id):Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi memberlakukan pembagian rapor versi digital melalui aplikasi e-Rapor mulai tahun 2025. Kebijakan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mempercepat transformasi digital sistem penilaian di satuan pendidikan.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, mengatakan e-Rapor merupakan pelengkap ekosistem penilaian nasional yang kredibel karena terintegrasi langsung dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“e-Rapor membuat proses penilaian lebih sistematis, akurat, dan transparan. Data capaian belajar peserta didik langsung tersinkronisasi ke Dapodik sehingga mendukung kebijakan nasional berbasis data,” ujar Gogot di Jakarta, Rabu (17/12).

Menurut Gogot, digitalisasi rapor juga menjadi solusi atas persoalan kehilangan dokumen akademik akibat bencana alam. Seluruh rapor siswa akan tersimpan aman secara digital di dalam sistem e-Rapor dan dapat diakses kembali kapan pun dibutuhkan.

Sementara itu, Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen, Winner Jihar Akbar, menegaskan aplikasi e-Rapor telah menjadi bagian penting dari upaya digitalisasi pembelajaran di Indonesia.

Sejak dikembangkan, e-Rapor membantu sekolah mengelola dan melaporkan hasil belajar secara efisien, akurat, dan transparan.

“Integrasi dengan Dapodik menjadikan e-Rapor bukan sekadar alat administrasi, tetapi juga memperkuat pengambilan keputusan berbasis data yang valid di satuan pendidikan,” kata Winner.

Ia menambahkan, e-Rapor menjawab tantangan efisiensi administrasi yang selama ini dihadapi para pendidik. Sistem digital ini mengurangi penggunaan kertas karena pencatatan nilai dilakukan secara daring dan terotomatisasi.

Dengan satu platform terintegrasi, guru cukup masuk ke akun masing-masing untuk menginput nilai pada kolom yang tersedia. Sistem ini juga meningkatkan kolaborasi antarguru karena seluruh data dapat diakses bersama dan disinkronkan secara real time.

Dalam proses sinkronisasi ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), operator sekolah hanya perlu memastikan seluruh nilai telah terinput dengan benar dalam satu kali proses. Data tersebut selanjutnya digunakan sebagai basis pendaftaran Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNBP) ke perguruan tinggi negeri. Pengisian PDSS dilakukan oleh sekolah dan menjadi tanggung jawab kepala sekolah.

Penerapan e-Rapor tidak hanya berlaku untuk jenjang SMA, tetapi juga diterapkan di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Melalui aplikasi ini, Kemendikdasmen memastikan seluruh proses penilaian berjalan transparan, sistematis, dan sesuai standar nasional pendidikan.

Kendala Rapor Manual
Sebelum e-Rapor diterapkan, pengelolaan nilai di sekolah masih menghadapi berbagai kendala. Guru kerap bergantung pada tumpukan dokumen fisik dan spreadsheet sederhana yang tidak terintegrasi, sehingga menyita waktu dan tenaga untuk urusan administratif.

Penggunaan rapor manual juga membutuhkan banyak kertas karena guru harus menilai beragam aspek pembelajaran secara terpisah. Selain itu, komunikasi dan kolaborasi antarguru mata pelajaran sering terhambat karena data tersimpan secara terpisah.

Kendala lain muncul saat pengisian PDSS, di mana operator sekolah harus menginput nilai rapor secara manual satu per satu karena tidak terhubung dengan sistem penilaian sekolah.

Dengan diterapkannya e-Rapor versi 2025, pemerintah berharap seluruh proses penilaian menjadi lebih efisien, akurat, dan terintegrasi dalam satu ekosistem data pendidikan nasional.(id11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Pendidikan

JAKARTA (Waspada.id):Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa peningkatan kesejahteraan guru menjadi prioritas utama satu tahun terakhir. Serangkaian program tunjangan, sertifikasi, serta pendidikan profesi berhasil direalisasikan melampaui target yang…