JAKARTA (Waspada.id):Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa peningkatan kesejahteraan guru menjadi prioritas utama satu tahun terakhir. Serangkaian program tunjangan, sertifikasi, serta pendidikan profesi berhasil direalisasikan melampaui target yang ditetapkan.
Direktur Jenderal GTKPG, Nunuk Suryani, menegaskan bahwa seluruh program yang dijalankan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan.
“Tujuan kita dalam semua program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi dan meningkatkan kompetensi guru, sehingga guru profesional itu bisa terwujud,” ujarnya di Jakarta, Senin (24/11).
Prioritas kesejahteraan guru tahun ini tercermin dari optimalnya penyaluran aneka tunjangan. Untuk guru ASN daerah, Tunjangan Profesi Guru (TPG) telah mencapai Rp62,9 triliun dengan tingkat realisasi 94% kepada 1.472.687 guru. Adapun Tunjangan Khusus Guru (TKG) untuk wilayah 3T telah tersalurkan Rp1,419 triliun kepada 55.149 guru dengan capaian 89,10%.
Kesejahteraan guru non ASN juga mendapat perhatian besar. TKG non ASN untuk guru di daerah 3T mencapai realisasi 100,1% kepada 26.676 guru. TPG non ASN pun terealisasi penuh sebanyak Rp8,12 triliun untuk 396.342 guru. Selain itu, bantuan insentif bagi guru non ASN telah tersalurkan 94,7% atau Rp733,99 miliar kepada 346.238 guru. Penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) mencapai 92,3% atau Rp140,3 miliar untuk 233.770 guru.
“Harapan kita di Hari Guru Nasional ini, semua guru yang berhak bisa menerima tunjangannya,” imbuh Dirjen Nunuk.
Program sertifikasi melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang menjadi jalur peningkatan kesejahteraan melalui tunjangan profesional, juga melampaui target. Dari sasaran 808 ribu peserta, seleksi administrasi berhasil menjaring 822 ribu guru.
Kemendikdasmen bahkan turun langsung ke daerah 3T dan yayasan untuk memastikan akses yang lebih luas, termasuk membuka kelas luring.
“Alhamdulillah, target bisa lebih dari 100%,” kata Nunuk.
Untuk mendukung peningkatan jenjang karier dan kesejahteraan jangka panjang, pemerintah juga menyiapkan beasiswa peningkatan kualifikasi akademik S-1/D-4 bagi 12.500 guru melalui skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Tahun depan, beasiswa diperluas secara besar-besaran untuk 150 ribu guru.
Meski fokus utama adalah kesejahteraan, pemerintah tetap menjalankan penguatan kompetensi sebagai penopang kualitas profesi guru. Berbagai pelatihan, mulai dari pembelajaran mendalam, coding dan AI, Matematika Gembira, bimbingan konseling, STEM 5M, hingga bahasa Inggris untuk menghadapi kebijakan 2027, terus digulirkan secara masif.
Dengan capaian signifikan pada aspek tunjangan, sertifikasi, dan peningkatan kualifikasi, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk memastikan kesejahteraan guru meningkat secara nyata. Di momentum Hari Guru Nasional, pemerintah menekankan bahwa kualitas pendidikan nasional hanya dapat dibangun melalui guru yang profesional, kompeten, dan memperoleh penghidupan yang layak.


















