Jakarta (Waspada.id): Indonesia untuk pertama kalinya resmi memiliki Presiden Rohis Indonesia. Muhamad Ridanara Adiyatma, delegasi dari Jawa Tengah, terpilih melalui mekanisme e-voting dalam Kongres Rohis Nasional I 2025 yang berlangsung di Jakarta, 12–15 November 2025. Kongres perdana yang mempertemukan ratusan pelajar muslim ini menjadi tonggak sejarah pembinaan Rohani Islam di sekolah umum seluruh Indonesia, sekaligus menandai lahirnya kepemimpinan pelajar dalam format yang lebih modern, inklusif, dan akuntabel.
Sebanyak 34 ketua Rohis provinsi menjadi pemilik suara sah dari total 306 peserta kongres, menegaskan keseriusan pemerintah dalam menata ekosistem kaderisasi pelajar muslim. Arah kepemimpinan Rohis nasional kini berada di bawah payung organisasi yang lebih terstruktur dan memiliki legitimasi nasional.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan bahwa kepemimpinan sejati dibangun dari integritas dan akhlak mulia, bukan semata kecerdasan.
“Banyak yang pintar, tetapi tidak semua bisa memimpin dengan hati. Ilmu adalah bekal, tetapi akhlak adalah kompas,” ujarnya.
Menag mengajak pelajar membiasakan disiplin, refleksi diri, dan keteladanan sebagai karakter dasar pemimpin muslim yang amanah. Ia juga memastikan keberpihakan pemerintah terhadap akses pendidikan bagi para peserta kongres.
Kemenag memberikan kesempatan bagi peserta untuk masuk UIN tanpa tes serta membuka peluang beasiswa, termasuk ke Mesir, Maroko, Arab Saudi, hingga sejumlah universitas di Eropa. Peserta yang memiliki hafalan Al-Qur’an dan rekam jejak pembinaan Rohis mendapat prioritas khusus.
“Tidak boleh ada anak Rohis yang tertinggal karena soal biaya. Negara hadir,” tegas Menag.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno mengukuhkan Pengurus Rohis Nasional periode 2025–2027 melalui naskah resmi dan penyerahan simbol organisasi. Ia menegaskan bahwa pelajar tidak harus menunggu untuk menjadi pemimpin.
“Subbanul yaum rijalul al-an. Anda bukan pemimpin masa depan—Anda pemimpin hari ini,” ujarnya.
Menurut Dirjen, pemilihan Presiden Rohis adalah miniatur pelatihan kepemimpinan yang mengasah kemampuan komunikasi, jejaring, pengambilan keputusan, serta perumusan visi. Kongres juga menghadirkan rangkaian pembinaan karakter, kompetisi inovasi, pelatihan jejaring, diskusi kebangsaan, hingga branding competition untuk memperluas kapasitas kreatif generasi muda.
Kemenag menegaskan bahwa Kongres Rohis Nasional I merupakan investasi jangka panjang dalam menyiapkan pemimpin menuju Indonesia Emas 2045. Pembinaan pelajar diposisikan sebagai satu ekosistem karakter bangsa, tanpa dikotomi antara sekolah umum dan madrasah.
Dirjen Pendis menutup dengan menegaskan bahwa kongres ini adalah pijakan penting lahirnya generasi muslim yang cerdas, moderat, adaptif, dan siap memimpin perubahan.
Dengan terpilihnya Presiden Rohis Indonesia pertama, babak baru pembinaan pelajar muslim resmi dimulai, mengokohkan Rohis sebagai wadah strategis pembentukan pemimpin masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berwawasan luas.












