Pendidikan

Lakukan Gerak Cepat Tanggap Darurat Bencana di Sumatra, Kemdiktisaintek Salurkan Rp124,3 Miliar

Lakukan Gerak Cepat Tanggap Darurat Bencana di Sumatra, Kemdiktisaintek Salurkan Rp124,3 Miliar
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus bergerak cepat merespons bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak akhir November 2025. Sebagai bentuk kehadiran negara, Kemdiktisaintek telah menyalurkan dukungan tanggap darurat senilai Rp124,3 miliar, yang terbagi dalam tiga program utama.

Seperti diketahui, bencana hidrometeorologi tersebut berdampak berat pada masyarakat dan dunia pendidikan tinggi, dengan kerusakan luas, ribuan warga terdampak, serta aktivitas pembelajaran yang terhenti di berbagai perguruan tinggi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Hingga 7 Desember 2025, berdasarkan data geoportal data bencana Indonesia BNPB tercatat 916 meninggal dunia, 274 orang hilang, serta 51 kabupaten/kota terdampak. Sebanyak 60 perguruan tinggi (negeri dan swasta) mengalami dampak langsung terhadap sarana prasarana dan sivitas akademika.

Tiga program utama yang dijalankan Kemdiktisaintek bersama Perguruan Tinggi ada tiga, yakni:

1.  Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat Bencana–Rp46,5 miliar

Penugasan 28 perguruan tinggi posko di wilayah terdampak dan 10 perguruan tinggi pendukung di luar Sumatera. Fokus pada asesmen kebutuhan, layanan kesehatan, pemulihan lingkungan, sanitasi, psikososial, logistik, serta penyediaan air bersih.

Program dilaksanakan 3–30 Desember 2025 dengan melibatkan dosen, tenaga pendidikan, serta mahasiswa dengan pengawasan dosen pembimbing lapangan.

2.  Penggalangan Dana Kemanusiaan–Rp6,8 miliar

Melibatkan seluruh jajaran pegawai, Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan unit kerja di bawah Kemdiktisaintek. Donasi terkumpul melalui rekening resmi Diktisaintek Peduli, sesuai arahan Sekretaris Jenderal melalui surat nomor 3224/DST/A/AK.00.07/2025.

3.  Bantuan Biaya Hidup Bagi Mahasiswa dan Dosen Terdampak–Rp71 miliar

Menjangkau 15.833 mahasiswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP), 3.100 mahasiswa ADik, dan 554 dosen terdampak. Nominal bantuan mahasiswa sebesar Rp1.250.000 per bulan (tiga bulan). Bantuan dosen sebesar Rp4.500.000 per bulan (dua bulan).

Seluruh bantuan disalurkan langsung ke rekening penerima dengan optimalisasi pencairan per 5 Desember 2025.

*Koordinasi Lapangan dan Respons Kampus*

Perguruan tinggi posko di Aceh, Sumut, dan Sumbar menjalankan fungsi Pemetaan kebutuhan mendesak, distribusi logistik, layanan kesehatan dan psikososial, penyediaan prasarana (perahu karet, generator, alat penyedot air dan lumpur, alat penyaring dan pengolahan air bersih), mobilisasi relawan mahasiswa,  serta koordinasi dengan BNPB, pemerintah daerah, dan TNI/Polri.

Dalam rapat koordinasi Kamis (4/12), Mendiktisaintek Brian Yuliarto menyampaikan apresiasi atas kecepatan respons perguruan tinggi.

“Kami ucapkan terima kasih atas gerak cepat perguruan tinggi dalam merespon kebutuhan masyarakat sehingga bantuan dapat disalurkan dengan cepat dan tepat,”ungkapnya.

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen), Fauzan Adziman menyampaikan bahwa pelaksanaan program tanggap darurat bencana dirancang agar bisa berjalan sesegera mungkin namun tetap menjaga akuntabilitas.

“Informasi yang dikumpulkan secara berkelanjutan dari kampus posko sangat membantu pelaksanaan program tanggap bencana agar lebih efisien dan tepat sasaran,” ujar Dirjen Fauzan.

Dirjen Risbang menambahkan bahwa sehubungan dengan perkembangan situasi yang bergulir cepat, peninjauan ke lokasi bencana menjadi penting untuk memastikan situasi dan kondisi agar dapat direspon dengan baik untuk program tahap selanjutnya.

Sementara itu berdasarkan laporan kampus posko menunjukkan berbagai kebutuhan kritis, antara lain meliputi:

• Perahu karet dan genset beserta bahan bakar.
• Akses menuju lokasi terisolasi.
• Penanganan lumpur tebal di beberapa titik bencana.
• Obat-obatan, alat kesehatan, logistik, dan dukungan psikososial khususnya untuk anak-anak.
• Alat penyaring air dan sistem solar energi.
• Sarana sanitasi darurat.

Kemdiktisaintek terus melakukan koordinasi intensif setiap hari dengan LLDikti, kampus posko, dan kampus pendukung guna memastikan respons cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan. Selain pendataan tanggap darurat, kementerian juga melakukan pendataan terstruktur terhadap kerusakan sarana pendidikan tinggi, termasuk fasilitas pembelajaran, laboratorium, gedung rusak berat, peralatan komputer, Infrastruktur listrik dan jaringan internet, serta akses jalan yang terputus. Pendataan ini menjadi dasar program pemulihan dan revitalisasi perguruan tinggi terdampak secara bertahap setelah masa darurat.

Kemdiktisaintek menyampaikan belasungkawa dan empati mendalam kepada seluruh korban bencana. Informasi resmi terkait bantuan dan partisipasi publik tersedia melalui kanal Kemdiktisaintek dan LLDIKTI wilayah terkait.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE