DEPOK (Waspada): Lomba Kompetensi Siswa (LKS) jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tingkat nasional resmi dibuka oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Senin (28/7/2025). Bertempat di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata, Depok, Jawa Barat, LKS SMK 2025 memasuki penyelenggaraan ke-33 dengan semangat baru yang menekankan inklusivitas dan penguatan karakter peserta didik vokasi.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, mengatakan bahwa ajang LKS SMK bukan hanya panggung unjuk keterampilan teknis siswa, tetapi juga wadah pembentukan karakter, penumbuhan cita-cita, dan penciptaan generasi vokasi yang adaptif menghadapi tantangan zaman.
“LKS bukan hanya kompetisi, tetapi proses pembelajaran untuk menumbuhkan etos kerja, kreativitas, serta jiwa kepemimpinan. Kami ingin SMK menjadi pilar utama pendidikan vokasi yang menjawab kebutuhan industri dan masa depan,” ujar Suharti dalam sambutannya.
LKS SMK 2025 diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia yang telah lolos seleksi di tingkat daerah. Peserta akan berlomba dalam berbagai bidang keahlian sesuai dengan kompetensi jurusan, seperti teknik mesin, rekayasa perangkat lunak, layanan perhotelan, kuliner, desain grafis, hingga teknologi informasi dan komunikasi.
Perluasan Partisipasi dan Integrasi Ajang Talenta
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, LKS tahun ini dibuka juga bagi peserta dari SMA dan MA. Sementara itu, siswa SMK kini juga dapat mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN), sebagai bentuk integrasi ajang-ajang talenta nasional. Pendekatan lintas ajang ini disebut sebagai langkah strategis untuk mendukung pengembangan minat dan bakat siswa lintas jalur pendidikan.
“Kami ingin memastikan setiap siswa, baik dari SMK maupun SMA, punya kesempatan yang setara untuk berprestasi sesuai potensi mereka,” jelas Suharti.
Hingga pertengahan Juli 2025, tercatat lebih dari 1,3 juta siswa dari seluruh Indonesia telah mendaftar dalam berbagai ajang talenta nasional, menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.
SMK Siap Hadapi Era Industri 4.0
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar, menegaskan bahwa pelaksanaan LKS SMK menjadi momentum strategis untuk mengukur kesiapan siswa vokasi menghadapi era industri 4.0 dan transformasi digital. Pemerintah, kata dia, telah menerapkan kurikulum baru melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang mencakup pelajaran koding dan kecerdasan buatan secara bertahap.
“SMK harus berada di garis depan transformasi ini. Kita butuh generasi muda yang tidak hanya punya keterampilan teknis, tapi juga cara berpikir komputasional dan kemampuan problem solving,” ujar Fajar.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran mendalam (deep learning), agar siswa tidak hanya menguasai teori, tetapi mampu mengaitkannya dengan konteks dunia nyata serta berpikir secara kritis dan multidisipliner.
Meski berfokus pada teknologi dan inovasi, Wamendikdasmen Fajar mengingatkan agar pendidikan vokasi tetap menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan empati sosial. Menurutnya, kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat.
“LKS ini juga harus menjadi arena untuk membentuk siswa yang berintegritas, memiliki kepedulian, dan siap menjadi pemimpin masa depan,” katanya.
Pemerintah berkomitmen terus memberikan dukungan melalui pembinaan, beasiswa, dan peningkatan konektivitas antara pendidikan vokasi dan dunia industri, demi menyiapkan lulusan SMK yang siap kerja, unggul, dan berdaya saing global.
