MEDAN (Waspada): Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) melaunching Program Desa Binaan Tahun 2023 dengan tema “Pengembangan Data Desa Presisi Dalam Mendukung Pembangunan Desa Berbasis Sumberdaya Alam Dan Partisipasi Masyakarat”. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) yang dilaksanakan di kantor Desa Rumah Sumbul, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang Kamis (8/6).
Hal itu disampaikan Dr. Oding Affandi, S.Hut, MP selaku ketua pelaksana Program Desa Binaan melalui pesan tertulisnya ,Kamis (15/6).
Menurutnya, Launching Program Desa Binaan dihadiri perwakilan Bappelitbang Provinsi Sumatera Utara, perwakilan Pemkab Deliserdang, pihak Kecamatan, jajaran Pemerintah Desa Rumah Sumbul, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, serta mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) USU.
Sedangkan dari Tim Pelaksana Program Desa Binaan USU hadiri Ketua Pelaksana Desa Binaan Dr. Oding Affandi, Koordinator bidang Penataan Ruang dan Data Desa Presisi Dr. Bejo Slamet, Koordinator Bidang Ekonomi Kreatif Dr. Ridwanti Batubara dan Dr. Luthfi Hakim, serta Koordinator Bidang Penguatan Kelembagaan Ismayadi, S.Kep., Ns., M.Kes dan Ridhoi Meilona Purba, S. Psi, M. Si.
Hadir juga pada acara ini pihak dari LPPM USU yaitu Dr. Meutia Nauli dan Destanul Auli, Ph.D. Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh mitra pelaksanaan Program Desa Binaan yaitu dari Taman Herbal Bunga Ncole Sibolangit
Ketua Panitia Ismayadi, S.Kep., Ns., M.Kes dalam sambutannya mengatakn Program Desa Binaan merupakan wujud tanggung jawab dari akademisi dalam mendukung pembangunan di tingkat desa sehingga mendorong peningkatan kesejahteraan dan keterlibatan masyarakat. Sementara itu, Kepala Desa Rumah Sumbul Sobiran Sembiring, sangat menyambut baik kegiatan ini. “Kami meminta kepada pihak LPPM USU terus melakukan pendampingan pembangunan di desa kami, khususnya melalui Program Desa Binaan. Kami berharap program ini dijalankan sampai berhasil, bukan hanya sekedar 2 sampai 3 tahun. Tapi harus dilaksanakan berkesinambungan,” ujar Kepala Desa.
Hal yang sama juga disampaikan perwakilan Kecamatan Sibolangit yang mendukung penuh Program Desa Binaan LPPM USU dan berterima kasih karena Desa Rumah Sumbul telah dijadikan salah satu lokasi Program Desa Binaan.

Sementara itu pihak LPPM USU diwakili Sekretaris LPPM Dr. Meutia Nauly, S.Psi., M.Si, Psikolog menyampaikan, bahwa Program Desa Binaan merupakan bagian dari Tri Dharma PT khususnya terkait aspek Pengabdian Pada Masyarakat (PPM). PPM Program Desa Binaan ini merupakan wujud dan implementasi Perguruan Tinggi dalam membantu percepatan pembangunan pada tingkat paling bawah yaitu Desa. Diharapkan dengan adanya program ini akan memberi dampak terhadap perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Tahun 2023 LPPM USU melakukan Program Desa Binaan di 12 Desa yang tersebar di Provinsi Sumut. Launching Program Desa Binaan di Desa Rumah Sumbul adalah yang pertama dari 12 lokasi Desa Binaan yang dilaksanakan. “Berkenaan dengan Program Desa Binaan ini, Kami mengajak seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Desa untuk mendukung dan bekerja sama dalam menyukseskan Program ini. LPPM USU juga selalu mengambil pelajaran dari setiap pelaksanaan program yang dilakukan agar terjadi perbaikan dan penyempurnaan dari program yang dijalankan sehingga memenuhi harapan masyarakat dan tepat sasaran. Semoga Program Desa Binaan di Rumah Sumbul ini akan berlanjut di tahun mendatang dengan melibatkan para pihak yang luas sehingga tercipta keberlanjutan program pembangunan di desa Ketika Program Desa Binaan selesai dilaksanakan oleh Tim Pelaksana dengan dukungan LPPM USU,” papar Meutia Nauly.
Sedangkan Ketua Pelaksana Dr. Oding Affandi, S.Hut., MP dalam paparannya menyampaikan, maksud dari Program Desa Binaan adalah membina desa beserta masyarakatnya agar dapat mengembangkan kekayaan sumberdaya alam lokal di desa sehingga menjadi desa mandiri dan sejahtera dan, membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang bersifat komprehensif dan multi sektoral sehingga mampu mewujudkan masyarakat desa yang lebih sejahtera. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat berbasis pada optimalisasi potensi sumber daya yang ada di desa. Guna mencapai maksud dan tujuan tersebut maka akan dilakukan tiga kegiatan utama membangun Data Desa Presisi yaitu data yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan yang tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa dengan menggunakan pendekatan data spasial guna mendukung terwujudnya sistem E-governance tingkat desa, Pengembangan ekonomi kreatif masyarakat berbasis agroekowisata, dan penguatan kelembagaan dan peran masyarakat dalam pembangunan desa.
Dengan mengusung konsep one stop solution, kegiatan Desa Binaan tahun 2023 akan diprioritaskan pada pengembangan wisata alam yang dilengkapi dengan kegiatan pendidikan lingkungan dan penjualan produk hasil olahan sumberdaya alam yang dilakukan oleh masyarakat. “Pada tahun pertama ini, kita akan mengembangkan satu lokasi paket wisata alam, dimana pada lokasi ini akan dikembangkan wisata danau, kebun buah, budidaya lebah madu, wisata sejarah, hiking, serta pendidikan tentang lingkungan hidup. Bersamaan dengan itu juga akan dibangun gerai usaha sebagai tempat penjualan produk kreatif yang dibuat masyarakat seperti produk olahan aren, produk olahan madu, produk obat dan minuman herbal, serta hasil kerajinan dan hasil pertanian. Untuk mendukung keberhasila program prioritas ini akan dibentuk lembaga pengelola berbadan hukum di tingkat desa serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat pelaku usaha,” jelas Oding. (h02)