P.SIDIMPUAN (Waspada.id) : Mahasiswa yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) BEM Institut Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS) bangun kemampuan Desa Huraba, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan menjadi desa cerdas dan mandiri dengan konsep trilogi literasi berbasis budaya.
Ketua Tim PPK Ormawa BEM IPTS, Diana Hasibuan bersama dosen pendamping lapangan Edysyah Putra, S.Pd., M.Pd, Senin (17/11/2025) mengatakan edukasi terhadap masyarakat agar lebih mandiri, inovatif, dan melek literasi dalam mendukung ketahanan pangan serta peningkatan mutu pendidikan desa berlangsung selama 6 bulan dari Juli sampai Desember 2025.
Edukasi dan dan pendampingan terhadap masyarakat Desa Benteng Huraba tersebut, ucapnya, merupakan bagian dari wujud nyata peran mahasiswa dalam mengintegrasikan nilai akademik, kearifan lokal, dan pemberdayaan masyarakat menuju pembangunan desa berkelanjutan.
Program yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas organisasi kemahasiswaan melalui program pengabdian kepada masyarakat ini didukung dan didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Republik Indonesia melalui Direktorat Pembelajaran dan Mahasiswa, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun Anggaran 2025.

Dijelaskan, edukasi dan pendampingan yang dilakukan mahasiswa IPTS untuk mendorong wilayah pedesaan menjadi desa cerdas dan mandiri dengan tema “Trilogi Literasi Berbasis Budaya untuk Desa Cerdas Benteng Huraba: Solusi Ketahanan Pangan dan Pendidikan Berkualitas” melibatkan berbagai pihak yang ada di desa”.
Diana Hasibuan yang merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi IPTS, mengungkapkan bahwa kegiatan yang digagas Tim PPK Ormawa BEM IPTS ini difokuskan pada tiga pilar utama, yaitu literasi sains, ekonomi, dan teknologi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya Batak Angkola.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan langsung masyarakat Desa Benteng Huraba sebagai mitra utama, terdiri dari kader Posyandu, PKK, dan Karang Taruna yang berperan aktif dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari pelatihan, praktik lapangan, hingga pendampingan.
Konsep trilogi literasi berbasis budaya yang dijalankan Tim PPK Ormawa IPTS ini, ungkap Diana terdiri dari enam sub program yakni :
- GENTA PANGAN (Gerakan Tani Cerdas dan Berkelanjutan) dengan pelatihan teknik tanam jajar marjarak dan pembuatan pupuk hayati eco-enzym;
- SAPA HIJAU (Sadar Pengelolaan Sampah Hijau) dengan pelatihan eco-brick dan biopori penghasil pupuk organik;
- LIDAR UMKM (Literasi Digital dan Rantai Usaha Mikro) untuk pelatihan marketplace dan e-payment;
- RUMAH CERLANG (Ruang Membaca Cerdas dan Gemilang) untuk kelas literasi anak dan pojok baca;
- TALENTA TANI (Teknologi Aplikasi Literasi untuk Petani) melalui aplikasi tani modern; serta
- DESA CAKAP (Cakap Digital dan Anti-Hoaks) guna memperkuat literasi digital dan keamanan siber masyarakat.
“Seluruh rangkaian kegiatan ini dirancang agar mudah diterapkan, partisipatif, dan berkelanjutan, menjadikan Desa Benteng Huraba sebagai model percontohan sinergi kampus dan masyarakat menuju desa cerdas dan mandiri berbasis literasi budaya”, ungkapnya
Menurut Diana Hasibuan, Program Trilogi Literasi menjadi ruang belajar kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat sebab Trilogi Literasi bukan hanya tentang peningkatan literasi digital, sains, dan ekonomi, tetapi tentang menumbuhkan kesadaran berpikir kritis, kemandirian, dan produktivitas.
“Kami ingin menjadikan Benteng Huraba sebagai model Desa Cerdas yang mengutamakan pendidikan berkualitas dan ketahanan pangan,” jelasnya.
Diana mengucapkan terima kasih kepada Kades, PKK, Karang Taruna dan Pernagkat Desa Rubilson Simatupang, S.Pd yang merupakan alumni IPTS. “Beliau banyak membantu memperkuat koordinasi dan keterlibatan masyarakat,” katanya.
Kegiatan yang berlangsung selama 6 bulan mulai Juli sampai Desember 2025, nantinya akan diakhiri dengan tahap monitoring dan evaluasi untuk menilai sejauh mana perubahan positif yang terjadi di Desa Benteng Huraba.
“Dalam memperkuat kesuksesan kegiatan itu, Tim PPK Ormawa IPTS akan membentuk Kader Literasi Desa yang berperan sebagai penggerak dan penjaga keberlanjutan program Trilogi Literasi,” jelas Diana.
Edysyah Putra, S.Pd, M.Pd sebagai dosen pendamping Tim PPK Ormawa BEM IPTS menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam mewujudkan perubahan sosial melalui program ini.
“Melalui PPK Ormawa, mahasiswa belajar menjadi agen perubahan. Mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengimplementasikannya dalam realitas sosial masyarakat. Ini sejalan dengan misi Kemdiktisaintek untuk melahirkan mahasiswa yang berdampak,” ujarnya.
Rektor IPTS Dr. H. Zulfadli M.Pd mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi atas dedikasi mahasiswa yang telah menunjukkan peran nyata dalam membangun desa melalui kegiatan ilmiah dan berbasis pengabdian.
“Program Trilogi Literasi Berbasis Budaya menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dapat mewujudkan desa yang tangguh, cerdas, dan berdaya secara berkelanjutan,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan Dr. Hasian Romadon Tanjung, M.Pd. “Capaian tim PPK Ormawa ini menjadi bukti peningkatan kapasitas organisasi kemahasiswaan di IPTS yang mampu berkolaborasi lintas disiplin dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ucapnya.
Kepala Desa Benteng Huraba, Saripul Mahya AB Banda, pada saat pembukaan kegiatan pada tanggal 28 Juli 2025 mengatakan program Trilogi Literasi sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat.

“Pendekatan mahasiswa IPTS yang berbasis budaya dan teknologi sangat membantu kami untuk mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan. Pemerintah Desa siap mendukung penuh kegiatan ini hingga selesai,” ujar Kades.
Menurutnya kehadiran mahasiswa IPTS membawa semangat baru bagi warga Benteng Huraba. “Mahasiswa IPTS bukan hanya mengajar, tetapi juga belajar bersama masyarakat. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut agar Benteng Huraba semakin maju,” harapnya.
Ketua TP. PKK Desa Benteng Huraba, Ny. Lena Saripul Mahya, menilai program Trilogi Literasi menjadi wadah pemberdayaan yang nyata bagi kaum ibu dan kader PKK di desa.
“Kami merasa senang dan bangga karena kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga menumbuhkan semangat bagi para ibu untuk lebih berdaya. Melalui pelatihan ekonomi, literasi digital, dan pengelolaan lingkungan, kami semakin memahami bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil di rumah tangga,” ungkapnya
Sementara itu, Ketua Tim PPK Ormawa IPTS, Diana Hasibuan, menjelaskan bahwa Program Trilogi Literasi menjadi ruang belajar kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat. (id46)












