Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

Menag RI: Hari Santri Momentum Kebangkitan Santri Indonesia

Menag RI: Hari Santri Momentum Kebangkitan Santri Indonesia
Rektor IAIN Langsa Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Piala Futsal Rektor Cup 2025 dan penghargaan kepada para pemenang Pekan Kreatifitas Mahasantri Ma'had Al-Jami'ah IAIN Langsa 2025, Rabu (22/10). Waspada.id/id74
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada.id): Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia yang tidak hanya menguasai kitab kuning tapi juga menguasai dunia digital.

Rektor IAIN Langsa Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA mengatakan saat membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA pada upacara Peringatan Hari Santri di halaman Biro Rektorat kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Rabu (22/10).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam kesempatan itu, Menag menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya 67 santri dalam musibah yang menimpa Pesantren Al-Khoziny, Jawa Timur.

Menurutnya, peringatan Hari Santri ini bermula pada peristiwa ‘Resolusi Jihad’ pada tanggal 22 Oktober 1945 yang dimaklumatkan oleh KH. Hasyim Asy’ari yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang akhirnya menjadi pemicu pecahnya peristiwa heroik 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Oleh karena itu, Menag mengajak semuanya untuk selalu mengingat dan mensyukuri jasa-jasa pahlawan dengan melakukan hal-hal baik yang membawa kemaslahatan untuk bangsa Indonesia.

Tema yang diusung hari ini dikatakan Menag, telah mencerminkan tekad dan peran santri sebagai penjaga kemerdekaan sekaligus penggerak kemajuan.

“Santri tidak boleh menjadi penonton dalam perubahan zaman, santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, menjadi pembawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban,” ujarnya.

Menag kembali menegaskan bahwa Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia yang tidak hanya menguasai kitab kuning tapi juga menguasai dunia digital.

“Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” tandasnya.

Kepada seluruh santri di Tanah Air, Menag berpesan untuk menjadi santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Merawat tradisi pesantren, memeluk inovasi zaman, dan membawa semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, dan ke ranah internasional.

Menutup upacara, Rektor menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Piala Futsal Rektor Cup 2025 dan penghargaan kepada para pemenang Pekan Kreativitas Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Langsa 2025.(Id74)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE