Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

Peningkatan Kompetensi Guru SD Dalam Pemanfaatan Media Ajar Guna Mendorong Numerasi Siswa

Peningkatan Kompetensi Guru SD Dalam Pemanfaatan Media Ajar Guna Mendorong Numerasi Siswa
Pembelajaran numerasi merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan di Sekolah Dasar (SD). Namun, masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam mengajarkan konsep numerasi  kepada siswa.
Kecil Besar
14px

BATU BARA (Waspada.id): Pembelajaran numerasi merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan di Sekolah Dasar (SD). Namun, masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam mengajarkan konsep numerasi  kepada siswa.

Berdasarkan hasil rapor pendidikan banyak sekolah dasar di Kabupaten Batu Bara nilai literasi dan numerasinya, untuk Kecamatan Medang Deras ada  6 Sekolah Dasar memiliki nilai numerasi Kurang, Kecamatan Air Putih masih ada 6 sekolah dasar yang  nilai numerasinya Kurang, sementara di Kecamatan Laut Tador terdapat 8 sekolah dasar yang mengalami penurunan delta untuk dimensi numerasi sekolah dasar. Dari data tersebut maka perlu diidentifikasi untuk bisa diintervensi melalui pelatihan kompetensi guru (lesson study).

Hal ini menjadi latar belakang ide project dari Tim Lentera, yang diketuai oleh Arief Mahdian, S.Pd, guru SMP Negeri 3 Air Putih, Kab. Batu Bara, bersama tiga rekan lainnya, Merli Gultom, S.Pd, Desi Yusnizar, S.Pd, dan Syamsul Susidi B, S.Pd, dengan harapan berdampak terhadap peserta didik dan masyarakat, serta dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran untuk membangun perkembangan kognitif anak dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Kegiatan Project ini didukung oleh Tanoto Foundation dan Pemerintah Daerah Kab.Batu Bara melalui Dinas Pendidikan. Arief mengungkapkan bahwa kegiatan yang berbentuk pelatihan dengan mengeksplore kemampuan guru tentang pengetahuan, keterampilan, dan strategi praktis dalam mengintegrasikan media ajar ke dalam pembelajaran numerasi, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan efektif dalam mendorong kemampuan numerasi siswa.

“Beberapa persoalan yang terjadi pada sekolah-sekolah di lingkungan Tim Lentera adanya keterbatasan kompetensi guru dalam mengembangkan dan memanfaatkan media ajar, serta hanya sebagian guru SD yang memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai dalam merancang, memilih, dan menggunakan media ajar yang efektif untuk meningkatkan pemahaman numerasi siswa,” ungkap Arief.

“Kurangnya variasi dalam metode pembelajaran, seperti pembelajaran matematika yang seringkali masih didominasi oleh metode ceramah dan latihan soal konvensional, yang kurang menarik dan tidak memotivasi siswa,” lanjut Arief.

Sementara itu Syamsul Susidi B, S.Pd, sebagai anggota tim menambahkan bahwa berbagai potensi pemanfaatan media ajar juga belum optimal, baik yang berbasis teknologi maupun non-teknologi, lingkungan sekitar dengan kearifan lokal juga belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pembelajaran numerasi.

“Rendahnya tingkat literasi dan numerasi bukan hanya berdampak pada prestasi akademik siswa di sekolah. Ini juga akan mempengaruhi bagaimana mereka menghadapi tantangan di dunia nyata. Generasi muda yang lemah dalam literasi dan numerasi akan kesulitan bersaing di dunia kerja yang semakin membutuhkan keterampilan berpikir kritis dan analitis,” ungkap Syamsul.

Tim Lentera berupaya dalam projectnya meningkatkan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar anak, memberi kesempatan guru untuk belajar dengan rekan sejawat dan melakukan refleksi bersama, memperbaiki kembali skenario untuk siklus berikutnya.

Mencoba bermain peran melalui skema Plan-Do-See dan mengevaluasi Feedback pembelajaran melalui instrumen indikator. Bagaimana proyek ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan, dengan meningkatkan kemampuan numerasi siswa, proyek ini dapat membantu siswa memahami konsep numerasi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.

Merli Gultom, S.Pd juga mengatakan bahwa proyek yang mereka kerjakan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran numerasi di sekolah dengan cara yang lebih inovatif dan efektif. Membantu guru dalam mengembangkan kemampuan mereka dalam membuat media pembelajaran yang efektif.

“Dampak berkelanjutan dalam pengembangan kurikulum numerasi yang lebih efektif dan inovatif, berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dengan cara yang lebih berkelanjutan melalui pengembangan kemampuan siswa, dimana  kegiatan ini dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami konsep numerasi dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis,” ungkap Merli.

Ditambahkan Desi Yusnizar, S.Pd terkait pelatihan peningkatan kompetensi guru sekolah dasar yang dilakukan Tim Lentera menyasar pada guru sekolah dasar kelas bawah dan kelas atas.

“Sebanyak 40 orang guru yang didampingi oleh kepala sekolah dasar masing-masing sejumlah 20 orang. Peserta berasal dari Kecamatan Medang Deras, Air Putih dan Laut Tador, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, dengan nilai literasi dan numerasi yang masih perlu diintervensi,” ungkap Desi.

Kecamatan Medang Deras merupakan kecamatan yang berada di daerah pesisir yang memiliki APS (angka putus sekolah) tinggi dibandikan wialayah lainnya. Sedangkan kecamatan Laut Tador dan Air Putih posisinya strategis, namun masih terdapat sekolah-sekolah di pinggiran perkebunan yang masih butuh diintervensi. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE