TANGERANG (Waspada.id): Dari Sigli ke Tangerang Selatan, langkah Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah MH, membawa semangat baru untuk pendidikan daerahnya.
Senin siang (10/11), di Gedung UT Convention Center, Jalan Cabe Raya, Tangerang Selatan, H Sarjani Abdullah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si.
MoU itu bukan sekadar formalitas antar lembaga. Bagi H Sarjani Abdullah, ini adalah langkah strategis untuk membuka gerbang pendidikan tinggi nasional bagi masyarakat Pidie tanpa terhalang jarak, ruang, maupun waktu.
“Bupati ingin memberi kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat dan aparatur gampong agar bisa terus menempuh pendidikan tinggi,” kata Juru Bicara Bupati, Andi Firdhaus, atau yang akrab disapa Andi Lancok, usai penandatanganan.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kelembagaan dengan Nomor 400.8/23/MoU/2025 dan 1179/UN31.WR.4/HK.08.00/2025. Isinya meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pemanfaatan sumber daya bersama, dan berbagai kegiatan pengembangan lain.
Bagi Pemerintah Kabupaten Pidie, kerja sama ini menjadi fondasi untuk membangun SDM unggul, cerdas, dan berdaya saing di tengah perubahan global yang kian cepat. “Kami ingin aparatur hingga warga gampong mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Andi.
Rektor UT, Prof. Ali Muktiyanto, menyambut hangat kolaborasi ini. Menurutnya, visi Pidie sejalan dengan semangat UT sebagai pelopor pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh di Indonesia.
“UT siap mendukung visi Bupati Pidie melalui pembelajaran fleksibel berbasis teknologi digital,” kata Ali.
Sarjani hadir didampingi sejumlah pejabat Pemkab Pidie, antara lain Asisten III Jufrizal, Kabag Prokopim Fahmi, Kabag Kesra Hasanuddin, serta Ketua DPRK Pidie, Anwar Sastra Putra, bersama dua anggota legislatif daerah, Sayed Rizal Fahlevi dan Sulaiman.
UT, Kampus Tanpa Batas
Sejak berdiri pada 1984 melalui Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1984, Universitas Terbuka menjadi simbol inklusivitas pendidikan nasional. Dengan sistem kuliah jarak jauh, UT menjawab dua persoalan besar pada masa itu: keterbatasan daya tampung kampus konvensional dan rendahnya mutu tenaga pendidik.
Kini, UT memiliki 49 program studi, dari sarjana hingga doktoral, di bawah empat fakultas besar: FKIP, FHISIP, FEB, dan FST. Kampus ini telah bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) sejak 2022—menandai era baru otonomi akademik dan inovasi.
Raihan akreditasi “A” dari BAN-PT dan pengakuan internasional dari FIBAA, ICDE, serta AAOU mempertegas posisi UT di panggung global. Bahkan pada 2024, UT dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Hukum Terbaik Nasional dan Wilayah Barat.
Tak hanya bagi pelajar umum, UT juga dikenal sebagai kampus ramah disabilitas. Dengan dukungan teknologi digital dan sistem pembelajaran terbuka, universitas ini menjadi rumah bagi siapa pun yang ingin terus belajar.
Langkah Panjang Pidie
Bagi Pidie, kemitraan dengan UT adalah bagian dari visi pembangunan jangka panjang. Kabupaten di pesisir utara Aceh ini tengah berupaya memperluas akses pendidikan hingga pelosok gampong.
“Investasi terbesar pemerintah bukan pada beton dan aspal, tapi pada manusia,” ujar Andi Lancok.
Dengan kerja sama ini, Pemerintah Pidie berharap lahir generasi baru aparatur dan warga yang tak hanya berpendidikan, tetapi juga melek digital dan kompetitif di pasar kerja modern.(id69)
