Prof. dr. Rahayu Lubis, M.Kes, Ph.D,bersama keluarga berpoto dengan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. Waspada/ist
MEDAN (Waspada): Prof. dr. Rahayu Lubis, M.Kes, Ph.D, dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Epidemiologi Penyakit Infeksi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara(USU) Jumat(6/12). Dan melangsungkan acara syukuran bersama kerabat, mahasiswa dan undangan dari berbagai profesi.
Rahayu, terlihat bahagia, ketika saudara sekandung Prof. Dra. Hj. Dahlia Lubis, MAg PhD, dan Ir. Tamsil Lubis, bersamanya. Ada pula anak dan cucu, serta seluruh keluarga besar dan kerabat. Sesekali ia berdiri menerima ucapan selamat dari para tamu sambil berpoto-poto. Teman anak dan keponakan juga terlihat berbaur sambil menikmati aneka menu makanan yang terhidang.
Rahayu Lubis, lahir 25 April di Kabanjahe Kabupaten Karo, tahun 1965, dari pasangan Alm. H. Adenan Lubis dan Alm. Hj Rujiah, telah meraih impian , sebagai Guru Besar Tetap USU.
Menikah dengan Ir. Risman Heriadi dan dikaruniai, 5 orang anak atas nama Akbar Reza Pratama, ST. Tia Pratiwi. SKM, M.Epid, Tiara Amalia, Aryaduta Utama dan Aldi Zaki Aulla.
Kini, setelah penetapan sebagai Guru Besar Tetap, Rahayu yang pernah sebagai dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Puskesmas Sayur Matinggi Tapanuli Selatan (1992-1994). Menjadi Kepala Puskesmas Danau Marsabut Sipirok (1994-1995), mengaku tidak mudah meraih semua ini. Namun berkat kegigihan belajar, diskusi dengan berbagai kalangan yang kompeten dan dukungan keluarga akhirnya keinginan itupun tercapai.
Setelah ini ia harus mempersiapkan diri untuk merekrut calon profesor di kampus.
“Ya, ada aturan dimana saya harus mempersiapkan seseorang yang kelak jadi profesor, “ungkapnya yang mengaku giat belajar termasuk bidang ilmu teknologi, agar tidak tertinggal dalam memahami dan menjalankan kegiatan secara online.
Terkait pidatonya saat pengukuhan, Rahayu, menyebutkan pidato berjudul Epidemiologi Penyakit Infeksi Tantangan dan Upaya Pencegahannya untuk mencapai kesehatan masyarakat.
Disampaikannya, penyakit infeksi masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Beberapa faktor yang menyebabkannya, yaitu munculnya penyakit infeksi baru (new-emerging diseases), munculnya kembali penyakit infeksi lama (re-emerging diseases), dan persistensi penyakit yang belum dapat diatasi.
“Penyakit infeksi emerging merupakan agen infeksi yang baru diidentifikasi dan sebelumnya tidak dikenal yang menimbulkan masalah kesehatan masyarakat baik secara lokal, nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Lanjutnya, sejak tahun 1970-an telah ditemukan sekitar 40 penyakit new emerging, antara lain SARS, Ebola, Avian flu, dan Swine flu serta yang baru muncul sekarang antara lain SARS-CoV, Zika virus, Monkeypox, mycosis pneumonia, dan sebagainya.
Dijabarkannya, penyakit infeksi new-emerging tercatat COVID-19. Pada tahun 2019 dunia mengalami pandemi penyakit baru yang disebut COVID-19.
Diketahui bahwa pandemi COVID- 19, sebagai beban kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia telah berdampak pada semua elemen kehidupan dan tidak hanya pada kesehatan dimana sektor kesehatan, pandemi telah menyebabkan 704 juta kasus dan lebih dari 7 juta kematian di seluruh dunia.
Lanjutnya, upaya pencegahan penyakit infeksi new-emerging dapat dilakukan dengan kerjasama semua pihak bukan hanya bidang kesehatan. Deteksi dini penyakit infeksi sangat di perlukan khususnya penyakit dengan penularan yang cepat sehingga kejadian luar biasa (KLB) dan wabah dapat dicegah.
Peningkatan Upaya promosi kesehatan dan edukasi masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan pola hidup sehat, menjaga hygienis sanitasi lingkungan yang baik, daya tahan tubuh tetap tinggi dan pemberian imunisasi agar tercapai kesehatan masyarakat yang optimal.
Hal lain disampaikannya, ucapan terimakasih kepada Allah SWT, atas nikmat, karunia dan kehendakNYA, penghargaan dan jabatan ini dianugerahkan kepada dirinya.
“Semoga apa yang diperoleh selalu memberikan keberkahan, keridhaan dan manfaat yang lebih kepada masyarakat sebagai ladang pengabdian insan akademis,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan terimakasih
kepada seluruh keluarga, Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, BA, MBA, Menteri Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi, Prof. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro yang telah memberikan kepercayaan dan mengangkat dan menduduki jabatan Guru Besar di FKM USU. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, yang telah memberikan kesempatan, dukungan dan kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Guru Besar Tetap USU. (m22)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.