BOGOR (Waspada.id): Pemerintah memberikan bantuan revitalisasi berupa Alat Peraga Edukatif (APE) luar untuk TK Kartika VIII-4, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bantuan ini mencakup 11 item permainan, seperti perosotan, ayunan ganda, jungkat-jungkit, trampolin, papan titian, hingga ring basket.
Kepala Sekolah TK Kartika VIII-4, Elis Setiyani, mengungkapkan bantuan tersebut sangat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran anak.
“Alhamdulillah kami mendapat 11 macam permainan APE luar. Dengan adanya bantuan ini, pembelajaran menjadi lebih semarak, lebih semangat, dan anak-anak lebih ceria,” kata Elis di Bogor, Kamis (18/8/2025).
Menurut Elis, kondisi halaman sekolah sebelum revitalisasi cukup memprihatinkan. Ia bahkan menyebut layaknya hutan belantara.
“Dulu halaman TK ini seperti hutan belantara, banyak pohon pepaya dan singkong. Setelah diliput saat akreditasi, pihak terkait menilai sekolah perlu bantuan APE,” ujarnya.
Revitalisasi APE senilai sekitar Rp142 juta ini ditargetkan rampung dalam 120 hari, namun pihak sekolah menargetkan bisa selesai lebih cepat. Elis menambahkan, program ini juga melibatkan masyarakat sekitar, terutama orang tua murid.
“Kami melibatkan warga Kampung Babakan dan orang tua murid agar bisa membantu perekonomian mereka,” jelasnya.
Bowo Sutawar, perwakilan orang tua murid, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah. Ia berharap revitalisasi tersebut membuat anak-anak semakin nyaman belajar dan bermain.
“Saya senang sekali dan bersyukur banget TK ini masuk dalam program revitalisasi pemerintah. Terima kasih kepada pemerintah,” ujarnya.
Sebelumnya, Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, menyebutkan program revitalisasi tahun 2025 menargetkan 10.440 satuan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SKB/PKBM, hingga SLB di seluruh Indonesia. Dari hasil verifikasi, sebanyak 9.404 satuan pendidikan teridentifikasi sebagai calon penerima bantuan.
“Dari jumlah tersebut, 8.406 satuan pendidikan telah memenuhi syarat administrasi dan teknis, khususnya untuk menandatangani perjanjian kerja sama tahap pertama,” jelas Gogot.
Program revitalisasi ini, lanjut Gogot, berbasis Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang telah divalidasi sesuai kondisi faktual lapangan. Sisanya, sekitar seribu satuan pendidikan masih dalam tahap penyempurnaan data dan akan ditetapkan berikutnya.
