Pendidikan

Sambil Gowes Sepeda Onthel, Menag Tegaskan Kesejahteraan Guru Naik Signifikan

Sambil Gowes Sepeda Onthel, Menag Tegaskan Kesejahteraan Guru Naik Signifikan
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam kegiatan Bersepeda Onthel Bersama Guru Lintas Iman di Jakarta, Minggu (23/11/2025).
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Kesejahteraan guru terus mengalami peningkatan signifikan, salah satunya melalui perluasan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang pada tahun ini melonjak hingga 700 persen.

“Kesejahteraan guru makin baik. Banyak kemajuan yang sebelumnya belum pernah kita capai,” ujar Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam kegiatan Bersepeda Onthel Bersama Guru Lintas Iman di Jakarta, Minggu (23/11/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Menag menjelaskan, perbaikan kesejahteraan tersebut terlihat jelas dalam beberapa tahun terakhir. Tahun ini, misalnya, sebanyak 227.147 guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan.

“Pengembangan PPG mencapai 700 persen. Sebelumnya kenaikannya hanya sekitar 20–30 persen per tahun. Tahun ini meningkat menjadi 700 persen,” tegasnya.

Saat ini lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama sedang mengikuti PPG, dengan total 206.411 peserta sepanjang 2025, naik drastis dari 29.933 peserta pada 2024.

Menag menambahkan, salah satu kemajuan penting adalah perluasan akses PPG bagi seluruh guru lintas agama. “Selama ini PPG hanya diikuti guru-guru agama Islam. Sekarang kita berikan juga kepada guru Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha. Semua kita fasilitasi,” jelasnya.

Kebijakan ini, menurut Menag, merupakan bagian dari upaya pemerintah menghapus disparitas dalam peningkatan kompetensi guru.

Selain memperkuat kompetensi, pemerintah juga membuka jalan karier yang lebih luas bagi guru honorer. Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 52 ribu guru honorer berhasil diangkat menjadi PPPK, sehingga mereka mendapatkan kepastian status dan peningkatan kesejahteraan. “Tidak boleh ada diskriminasi. Inilah wajah Kementerian Agama sekarang,” ujarnya.

Menanggapi masih adanya guru madrasah yang berpenghasilan sangat rendah, Menag menegaskan bahwa berbagai langkah perbaikan telah mulai dijalankan. “Sekarang sudah mulai ada sekolah rakyat, sekolah Garuda, peningkatan kesejahteraan, dan undang-undang guru dan dosen ini akan kita revisi kalau terwujud,” katanya.

Menag berharap revisi undang-undang tersebut dapat menghapus kesenjangan antarlembaga pendidikan. “Tidak boleh ada perbedaan antara dosen perguruan tinggi umum dan perguruan tinggi keagamaan, begitu juga antara guru madrasah dan guru SD. Semua adalah anak bangsa, tidak boleh ada diskriminasi,” pungkasnya.

Tentang kegiatan Bersepeda onthel, Menag Nasaruddin mengaku sangat terinspirasi gaya hidup sederhana para guru masa lalu, dimana banyak dari mereka yang berangkat dan pulang mengajar dengan menggunakan sepeda.

“Bersepeda itu menyehatkan, membahagiakan dan ramah lingkungan,” ujar Nasaruddin yang dalam kegiatan itu menggunakan setelan jas safari warna hijau, kopiah dan kaca mata hitam. Sepeda yang dipakaipun bernunsa hijau lengkap dengan bagasi kulit di samping sepeda.

Menag didampingi jajarannya, termasuk Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno serta ratusan guru lintas agama, Bersepeda mengelilingi kantor Kemenag di seputar Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE