MEDAN (Waspada.id): Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) yang beralamat di Desa Sidapdap Simanosor, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan kembali raih prestasi pada ajang olimpiade bergengsi tingkat nasional dan internasional, yakni Asean Science and Mathematics Olympiad (ASMO), International Science Olympiad for Southeast Asia (ISOCSEA), dan International Mathematics Olympiad for Southeast Asia (IMOCSEA).
Arif Rahman Hakim Tampubolon sebagai Kepala Divisi Pembinaan Kejuaraan Sains Pesantren Darul Mursyid mengungkapkan rasa syukur atas prestasi santri pada olimpiade ini, “Alhamdulillah, Pesantren saat ini sedang berpartisipasi dalam olimpiade ASMO (Asian Science and Mathematics Olympiad), sebuah ajang olimpiade sains dan matematika bertaraf internasional yang diikuti oleh berbagai negara di Asia.
ASMO merupakan kompetisi bergengsi di kawasan Asia Tenggara yang bertujuan menumbuhkan minat dan kemampuan siswa dalam bidang sains dan matematika. Dalam babak National Round 2025 yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2025 secara online, santri-santri PDM dari tingkat MTs hingga MA menorehkan prestasi yang membanggakan.
Pada tingkat Secondary 7 (setara MTs), para santri berhasil membawa pulang 4 medali perak dan 9 medali perunggu, hasil yang menunjukkan kualitas akademik yang merata dan kuat di antara peserta. Adapun rincian Peraih Medali sebagai berikut: Peraih Medali Perak (Silver Medal) atas nama Asyraful Anam Hasibuan, Mayunda Izzah Insyirah, Muhammad Iqbal Siregar, Aditya Aqila Tambuse,
Peraih Medali Perunggu (Bronze Medal) atas nama Rafif Athar Maulana Harahap, Muhammad Sultan Syah Pinayungan Hasibuan, Fathasi Aisya Hoshi, Ikram Akbar, Revan Alfarizi, Alzazary, Heru Adrynata, Alif Hasan, Muhammad Bima.
Sementara itu, di tingkat Secondary 10 (setara MA), Zikri Aditya juga berhasil menorehkan prestasi dengan meraih medali perunggu (bronze medal), menambah deretan kebanggaan bagi pesantren.
Selain sukses di tingkat nasional, santri-santri PDM juga berhasil menembus ajang internasional melalui dua kompetisi elit, yaitu ISOCSEA (International Science Olympiad for Southeast Asia) dan IMOCSEA (International Mathematics Olympiad for Southeast Asia). Dalam bidang Matematika, santri Hikmahanto Martabe (MA) tampil luar biasa dan berhasil meraih gold medal. Tiga santri berbakat lainnya seperti Siti Salwa (MA), Mufidah Amelia (MA), dan Fadhil Alfian Romandika (MTs) turut menyumbangkan medali perunggu (bronze medal) setelah bersaing dengan ratusan peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara. Ini menjadi bukti ketekunan dan kecerdasan dalam menguasai konsep-konsep logika dan numerik tingkat tinggi.
Keberhasilan ini disambut penuh syukur dan kebanggaan oleh seluruh keluarga besar Pesantren Darul Mursyid. Drs Yusri Lubis Sebagai Direktur menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para santri, guru pembimbing, dan tim akademik yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan kompetisi tersebut. “Alhamdulillah, prestasi ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Darul Mursyid tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada pengembangan ilmu pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis. Kami sangat bangga dengan dedikasi para santri yang terus menunjukkan semangat juang luar biasa di tengah persaingan global,” ujar yusri
Terpisah, Ja’far Syahbudin Ritonga selaku Ketua Pembina Pesantren Darul Mursyid yang juga saat ini ia sebagai Wakil Bupati Tapanuli juga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan minat dan bakat santri di bidang akademik, teknologi, dan riset ilmiah. “Program pembinaan olimpiade yang rutin dilaksanakan di lingkungan pesantren dinilai menjadi salah satu faktor penting dalam mencetak generasi muda yang berprestasi dan berkarakter,” ungkap alumni S3 USM Malaysia itu. (id13)













