LHOKSUKON (Waspada.id): Sejumlah sekolah di Aceh Utara meraih penghargaan Adiwiyata tingkat kabupaten melalui Program GPBLHS, sebagai wujud komitmen mencetak generasi peduli lingkungan sejak dini.
Sebanyak 12 satuan pendidikan di Kabupaten Aceh Utara berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten melalui Program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam membangun kesadaran ekologis sejak dini dan menciptakan generasi peduli lingkungan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos, M.Pd melalui Ketua Pokja Green School dan Adiwiyata, Tarmizi, SE, Selasa (9/9), menjelaskan bahwa penilaian dilakukan secara objektif dengan berbagai kriteria berbasis lingkungan hidup.
“Indikatornya antara lain lingkungan sekolah yang bersih, penghijauan dengan penanaman pohon, pembibitan, perawatan tanaman, pemanfaatan barang bekas, daur ulang, penerapan lubang biopori, penghematan energi, serta penghematan air,” jelasnya.
Adapun sekolah penerima penghargaan Adiwiyata tahun ini yaitu, SD Negeri 3 Muara Batu, SD Negeri 13 Sawang, SD Negeri 3 Dewantara, SD Negeri 12 Samudera, SD Negeri 2 Tanah Jambo Aye, SD Negeri 1 Samudera, SD Negeri 8 Cot Girek, SD Negeri 9 Dewantara, SD Negeri 13 Samudera, SMP Negeri 1 Simpang Kramat, SMP Negeri 1 Dewantara dan SMP Negeri 1 Samudera.
Tarmizi menegaskan bahwa tidak semua sekolah ikut serta karena proses seleksi yang ketat. “Sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi. Namun, hanya sekolah yang benar-benar siap dengan penerapan budaya peduli lingkungan yang bisa mengikuti penilaian,” ujarnya.
Penghargaan ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya lebih banyak sekolah ramah lingkungan di Aceh Utara. Dengan menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle, serta efisiensi energi dan air, sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga laboratorium hidup untuk menjaga keberlanjutan bumi.(id71)