TANGERANG SELATAN (Waspada.id): Penanaman tiga jenis pohon, Tabebuya, Cengkeh, dan Kamboja Bali menjadi penutup rangkaian Galeri PTJJ UT dan UIGM National Meeting 2025 di Danau Universitas Terbuka (UT), Tangerang Selatan, Kamis (25/9/2025).
Kegiatan bertajuk Green Breath Activity: Hirup Napas Hijau, Tanam Masa Depan itu dipimpin Rektor UT Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., bersama Wakil Ketua UI GreenMetric Dr. Abellia Anggi Wardani, S.Hum., M.A, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UT, Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D dan diikuti 76 peserta lintas perguruan tinggi.
Rektor UT menekankan pentingnya keberlanjutan yang diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Tabebuya, Cengkeh, dan Kamboja Bali yang kita tanam hari ini akan menjadi pengingat bahwa setiap langkah kecil memberi dampak besar bagi masa depan,” ujarnya.
Setiap pohon membawa pesan simbolik. Tabebuya dengan bunga yang mekar serentak melambangkan harapan dan persatuan. Cengkeh mencerminkan ketahanan serta kontribusi sosial-ekonomi. Sementara Kamboja Bali, identik dengan ketulusan dan keseimbangan hidup, menjadi simbol harmoni manusia dengan alam.
Rektor UT menegaskan komitmen kampus sebagai pelopor pendidikan jarak jauh (PJJ) yang tidak hanya berfokus pada kualitas sumber daya manusia, tetapi juga pada pelestarian lingkungan.
Penanaman pohon menjadi simbol keberlanjutan, dengan UT rutin menerima bibit dari berbagai daerah untuk menjaga keasrian kawasan kampus, termasuk Danau UT. Program ini selaras dengan konsep UT Green Campus yang dipadukan dengan digitalisasi pembelajaran.
Lebih dari seratus kampus telah bergabung dalam University International Green Metric (UIGM). Menurut Rektor, mahasiswa UT didorong menjadi agen perubahan, termasuk melalui gerakan menanam pohon di rumah masing-masing.
Selain itu, UT mempercepat proses digitalisasi bahan ajar, tutorial, hingga evaluasi agar lebih ramah lingkungan, sekaligus mendukung riset yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kampus harus memberi contoh kesadaran lingkungan, meski pengelolaan sampah belum maksimal,” ujarnya.
Wakil Ketua UI Green Metric (UIGM) menilai penanaman pohon ini bukan hanya seremoni, melainkan komitmen berkelanjutan. “Dengan menanam Tabebuya, Cengkeh, dan Kamboja Bali, kita menanam nilai, harapan, dan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Abellia.
Melalui semangat kolaborasi pentahelix (akademisi, pemerintah, industri, komunitas, dan media), kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.(id11)