P.SIDIMPUAN (Waspada.id) : Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Sumatera Utara (ISNU Sumut) , Rahmat Timbul Halomoan Lubis mengatakan upacara Hari Santri Nasional di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan refleksi sejarah.
Demikian diungkapkan Rahmat Timbul Halomoan Lubis, Wakil Ketua PW ISNU Sumut, Jumat (24/10/2025) di Padangsidimpuan usai mengikuti hari Santri di Barus pada tanggal 22 Oktober 2025 yang dihadiri sejumlah tokoh, termasuk inisiator Hari Santri, H. Marwan Dasopang.
Barus yang telah menjadi salah satu lokasi wisata religi di Sumut, ucapnya, telah ditetapkan sebagai lokasi yang menjadi titik nol pusat penyebaran agama Islam di Indonesia yang menandakan keberadaan agama Islam dimulai dari Kota Barus.
Sebagai tempat bersejarah bagi umat Islam di Indoensia, Barus bukan hanya menyimpan sejarah peradaban Islam, tapi termasuk banyak tokoh dan ilmuan yang yang sudah mendunia lahir dari Barus.
Selain itu, lanjut Rahmat Timbul Halomoan Lubis yang akrab disapa Timbul Lubis, salah satu tokoh yang menjadi pejuang dalam mengusir NICA dan antek-anteknya pada saat perang di Surabaya ternyata berasal dari Kota Barus.
“Zainul Arifin Pohan adalah putra Barus yang menjadi panglima Laskar fi sabililllah pada saat perang arek-arek Suroboyo.” katanya,
Dalam peringatan Hari Santri Nasionla di Kota Barus, ungkapnya, keluarga besar Zainul Arifin Pohan juga hadir dan mendapat tempat serta perhatian khusus dalam pelaksanaan acara tersebut. ‘Sungguh sebuah refleksi sejarah yang sangat istimewa,” jelas Timbul.
Atas digelarnya Hari Santri Nasional di Barus, Timbul Lubis mengucapkan apresiasi H. Marwan Dasopang sebagai inisiator Hari Santri Nasional tahun 2025 yang dilaksanakan di Kota Barus .
“Inisiatif beliau itu ternyata melahirkan refleksi sejarah yang sangat mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia dan terkhususnya untuk masyarakat Kota Barus,” tuturnya.(id46).
