MEDAN (Waspada.id): Program studi (Prodi) Penyuluhan Perkebunan Presisi (PPP) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan menjalani asesmen lapangan reakreditasi pada tanggal 28-30 September 2025 di kampus Polbangtan Medan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di bidang perkebunan.
Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi bermula dari Prodi Penyuluhan Perkebunan di STPP Medan dulu. Mahasiswa yang diprioritaskan adalah anak petani berprestasi. Proses pembelajaran menggunakan model Teaching Factory/Teaching Farm (TEFA) untuk untuk melatih mahasiswa agar terbiasa praktek dalam suasana seperti Dunia Usaha/Dunia Industri/Dunia Kerja (DUDIKA). Pengelolaan tata pamong di Prodi PPP menerapkan prinsip good governance yang mencakup kredibel, transparan, akuntabilitas, tanggungjawab dan adil.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang perkebunan. “Kita membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang mampu menerapkan teknologi presisi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas perkebunan Indonesia. Polbangtan Medan harus menjadi garda terdepan dalam menghasilkan SDM yang unggul di bidang ini,” kata Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa akreditasi merupakan cerminan kualitas sebuah program studi.
“Proses akreditasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa Polbangtan Medan memiliki standar yang tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan. Kami berharap hasil asesmen ini dapat menjadi masukan yang berharga untuk terus meningkatkan mutu program studi Penyuluhan Perkebunan Presisi,” ujar Arsanti.
Asesmen lapangan dibuka secara resmi oleh Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap. Dalam sambutannya, Nurliana menyampaikan komitmen program studi PPP untuk terus berbenah diri dalam berbagai aspek.
“Program studi PPP akan terus berbenah diri mulai dari aspek SDM, sarana prasarana, dan kemahasiswaan. Peningkatan secara berkelanjutan harus terus dilakukan,” ujar Nurliana.
Nurliana menjelaskan bahwa yang menjadi prioritas dan strategi pengembangan prodi PPP meliputi peningkatan kompetensi dosen, pengembangan bahan pengajaran, peningkatan dan pengembangan sarana prasarana pembelajaran, pemanfaatan IT untuk meningkatkan kualitas digitalisasi tata kelola program studi, budidaya mutu untuk peningkatan tata kelola yang efektif dan efesien dan meningkatkan kerjasama nasional dan internasional.
“Kami berterima kasih kepada asesor yang telah memberikan masukan-masukan berharga untuk mencapai kebijakan-kebijakan yang dapat membawa Polbangtan Medan menjadi salah satu kampus yang unggul,” ungkapnya.
Nurliana juga memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat dalam persiapan reakreditasi ini. “Tim task force, terima kasih untuk semangatnya dalam mempersiapkan reakreditasi program studi Penyuluhan Perkebunan Pesisi (PPP) Polbangtan Medan. Mari terus saling bergandeng tangan demi kemajuan institusi,” kata Nurliana.
Tim asesor yang bertugas dalam asesmen lapangan ini adalah Reny Herawati dari Universitas Bengkulu dan Dewi Riniarti dari Politeknik Negeri Lampung.
Kegiatan asesmen lapangan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bupati Serdang Bedagai, Kadistan Labura, Ka. BRMP Prov. Sumut, PT. Koompasia Enviro Institute, PTPN IV Regional II, dan PT Pusri. Dukungan ini menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan pertanian di Sumatera Utara. (id09)