TOBA (Waspada.id): Anggota DPR RI asal Sumut, Sabam Sinaga mendorong pemerintah tetap mengupayakan pemenuhan kebutuhan pendidikan masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara.
Hal itu di sampaikan anggota komisi X Fraksi Demokrat tersebut seusai melakukan konsolidasi secara langsung dengan team rumah aspirasi untuk mendistribusikan kembali bantuan bahan pokok di beberapa titik terdampak bencana di wilayah Tapanuli Utara, Tapteng, Sibolga dan Humbahas, Minggu (07/12/2025).

“Saya menyaksikan langsung kepedihan dan suasana kebatinan korban, kondisinya berat dan traumatik, termasuk kondisi para anak sekolah baik itu SD, SMP, SMA maupun mahasiswa,” ujar Sabam Sinaga.
“Tentu permasalahannya masih kompleks, namun saya memiliki keyakinan bahwa harapan untuk melakukan rehabilitasi harus tetap dijalankan. Proses belajar mengajar di Sekolah ataupun di tempat penampungan harus tetap berjalan, cita-cita anak muda tidak boleh putus walau tantangan karena bencana cukup berat,” imbuhnya.

Salah satu masalah yang dialami saat ini adalah, anak-anak kehilangan buku-buku pelajaran, kehilangan seragam sekolah, sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya; bahkan sekolah nya pun ada yang rusak. Dia pun meminta kepada pemerintah hal tersebut harus diatensi secara serius oleh Kemendikdasmen.
Berikutnya adalah para mahasiswa yang terancam kesulitan pembiayaan karena orangtua nya gagal panen, tidak sedikit lahan pertanian rusak parah. Keadaan ini sulit direcovery dalam waktu dekat. Banyak mahasiswa pembiayaannya diperoleh dari hasil pertanian.

“Karena ini menyangkut keberlangsungan perkuliahan mereka, maka perlu kiranya perhatian khusus akan keadaan ini. kita berharap para mahasiswa tersebut mendapatkan subsidi uang bulanan dan biaya lainnya oleh pemerintah, sehingga mereka tetap bisa melanjutkan aktivitas perkuliahan,” tegas Sabam.
Menurut Sabam, persoalan tersebut tidak bisa dianggap sepele. Kebutuhan anak sekolah dan mahasiswa yang terdampak tersebut perlu menjadi perhatian pemerintah. Kementerian terkait harus segera bertindak. Bantuan buku-buku, seragam sekolah, perlengkapan sekolah termasuk subsidi pembiayaan perkuliahan bagi terdampak sangat perlu diperhatikan. “Ini menjadi wujud nyata kehadiran pemerintah terhadap masa depan anak bangsa,” ujarnya.
Di samping itu perlu juga dilaksanakan kegiatan trauma healing bagi anak-anak. Karena bisa saja keadaan ini berdampak pada psikologis anak-anak khususnya anak PAUD dan anak sekolah dasar.
Wakil rakyat dari partai Demokrat tersebut juga menyuarakan perbaikan rumah rumah masyarakat yang roboh karena bencana tersebut. Pemerintah perlu memberi perhatian untuk membantu pembangunan kembali rumah-rumah mereka yang hancur tersebut. Pemerintah perlu melakukan pemetaan dan rekapitulasi seberapa banyak rumah-rumah masyarakat yang perlu dibantu pembangunannya kembali.
“Kalau untuk pangan tentu kita masyarakat masih bisa swadaya, gotong royong dan saling berbagi dari apa yang ada, namun untuk papan atau rumah-rumah yang rusak pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum harus segera mengambil langkah konkret dengan skema kebencanaan ataupun penganggaran terkait.
Kalau fasilitas publik tentu akan diurus pemerintah seperti jalan, jembatan, normalisasi sungai, jaringan listrik dan komunikasi, namun rumah-rumah penduduk dan warga secara khusus juga harus bahagian tanggungjawab pemerintah,” tutup Sabam. (Id52)












