LIMAPULUH (Waspada): Kabupaten Batubara memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025, Kamis (26/6). Peringatan ini diwarnai keprihatinan atas tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia, yakni 1,73 persen atau sekitar 3,3 juta jiwa, dengan 1,3 juta jiwa di antaranya berada di Sumatera Utara, didominasi usia remaja.
“Tentunya ini akan menjadi perhatian bersama bagi kita, apalagi Kabupaten Batubara memiliki garis pantai yang cukup panjang, menyebabkan banyak jalur tikus digunakan untuk masuknya peredaran narkoba, maka kita harus bersama-sama berjuang dan berupaya untuk memutus rantai peredaran narkoba,” ungkap Kepala BNN Kabupaten Batubara, AKBP Arnis Syafni Yanti, SE, MM.
Peringatan HANI tahun ini mengusung tema “The Evidence Is Clear : Invest In Prevention : Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba Melalui Pencegahan dan Rehabilitasi Menuju Indonesia Emas 2045,” dan terhubung langsung dengan BNN RI Jakarta pukul 19.30 WIB dengan konsep “Malam Perundungan atas Keprihatinan Maraknya Peredaran Narkoba di Indonesia,” tambahnya.
Bupati Batubara, Baharuddin Siagian, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memerangi narkoba. “Awasi keluarga, teman dan saudara mu, jika sudah teridentifikasi memakai narkoba maka laporkan ke BNN atau bawa ke rumah sakit daerah untuk pengecekan darahnya, jangan dibiarkan berlarut,” serunya. Ia berharap kolaborasi pemerintah, BNN, Polri, tokoh agama, dan masyarakat dapat memutus mata rantai peredaran narkotika.
Peringatan HANI ditandai penandatanganan deklarasi bersama, pemberian penghargaan kepada Kabupaten Batubara, dan pemberian hadiah lomba video pendek anti-narkoba tingkat SMP/SMA. Acara diawali dengan tarian Setapak Sirih, warisan budaya Melayu Batubara.(a18)