20 Tahun Lebih Terminal Perdagangan Tak Berfungsi, Pusat Pasar Sepi

  • Bagikan
Kondisi terminal bus Perdagangan setiap hari sepi dan tidak berfungsi sesuai diharapkan, foto direkam Rabu (12/2) (Waspada/Hasuna Damanik)
Kondisi terminal bus Perdagangan setiap hari sepi dan tidak berfungsi sesuai diharapkan, foto direkam Rabu (12/2) (Waspada/Hasuna Damanik)

SIMALUNGUN (Waspada): Selama 20 tahun lebih Terminal Perdagangan di Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun tidak pernah berfungsi dengan baik.

Padahal terminal bus tersebut dibangun dengan biaya miliaran rupiah, dengan maksud untuk menata sistim transportasi baik dalam kota maupun antar kota seiring dengan pertumbuhan dan kemajuan Kota Kecil Perdagangan Calon ibukota Kabupaten Simalungun Hataran, jika pemekaran Kabupaten Simalungun terwujud.

Sementara, pusat pasar modern yang berada bersebelahan dengan terminal sejauh ini masih terlihat sepi dari pembeli dan kondisi kios masih banyak yang tutup.

Pengamatan Waspada di lapangan, Rabu (12/2/2025), kondisi bangunan terminal yang dibangun sejak tahun 2004 tersebut sutah mulai kupak kapik. Beberapa bagian atap seng sudah ada yang lepas. Kondisi aspal masih terlihat baik. Namun sampah disana sini berserakan.

Diperoleh informasi, meskipun tak pernah digunakan sebagaimana fungsinya, namun sampai saat ini terminal dimaksud masih sering mendapat suntikan dana perbaikan dan perawatan dari APBD Simalungun.

Sedangkan fasilitas pendukung keberadaan terminal, hanya ada papan loket dari berbagai merek bus angkutan masih terpampang, tetapi sudah mulai tak beraturan.

” Sejak ini selesai dibangun 20 tahun silam atau tahun 2005 lalu, terminal ini belum pernah berfungsi maksimal. Kenderaan bus atau angkot tidak pernah masuk terminal. Biasanya ada orang mengutip uang restribusi di jalan, sehingga bus tak perlu masuk terminal,” terang Kurnia, warga Perdagangan.

Masyarakat setempat sangat menyayangkan tidak masuknya kenderaan angkutan bus jarak jauh maupun angkot ke terminal itu. Padahal jika angkutan bus dan angkot tersebut wajib masuk ke terminal, maka dipastikan semakin banyak warga yang bisa cari nafkah dari tempat itu.

Sementara, selain masalah terminal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kondisi pasar tradisional modern Perdagangan yang juga dibangun dengan biaya puluhan miliar rupiah terancam tutup.

Masalahnya, para pedagang di pusat pasar itu selalu mengeluh karena konsumen atau pembeli yang datang ke tempat itu sangat sedikit. Hal ini akibat, para pedagang banyak yang menggelar daganganya di luar pusat pasar.

” Terkadang sampai satu harian kami berjualan tidak buka dasar, alias tidak ada yang beli. Sampai kapan kami bisa bertahan kalau pemerintah tidak tegas,” kata salah seorang pedagang pakaian jadi di pasar Perdagangan itu.

Pedagang berharap, pemerintah kecamatan atau dinas terkait benar-benar menjalankan peraturan, sehingga para pedagang tidak menggelar dagangannya diluar pasar yang sudah ditentukan.

” Kalau begini ceritanya, lama-lama kami bisa bangkrut,” ujar pedagang lainnya.

Di sisi lain, kios-kios tempat pedagang berjualan di pasar dimaksud terlihat banyak yang tutup. Sedangkan di luar pasar, utama di jalur jalan banyak pedagang yang menggelar barang dagangannya. Hal inilah yang memicu, pedagang di pasar menjadi sepi pembeli.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Simalungun, Sabar Saragih, saat hendak ditemui di kantornya, Kamis (13/2) tidak berhasil. Menurut staf yang ada di kantor tersebut, Kadishub sedang tugas luar.(a27)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

20 Tahun Lebih Terminal Perdagangan Tak Berfungsi, Pusat Pasar Sepi

20 Tahun Lebih Terminal Perdagangan Tak Berfungsi, Pusat Pasar Sepi

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *