TAPSEL (Waspada): Setelah 59 kali tertunda di proses lelang yang cukup panjang dari 20 Juni 2020 sampai 28 Maret 2022, pembangunan Jalan Nasional di Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Kota Padang Sidempuan akhirnya direalisasi Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) dengan nilai kontrak Rp196.997.333.000.
“Alhamdulillah wa syukurillah, perjuangan selama 21 bulan ini akhirnya terealisasi,” ucap tokoh Sumatera Utara Syahrul M. Pasaribu pada sosialisasi pembangunan Jalan Nasional kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa di kantor Camat Batang Angkola, Tapsel, Jum’at (8/4/2022)
Syahrul berbicara di acara sosialisasi ini atas permintaan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Ir. Brawijaya Ph.D. Karena sudah berpengalaman menyukseskan pembangunan Jalan Nasional di Tapsel
Turut hadir Bupati Tapsel Dolly Pasaribu, anggota DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe, staf PPK 23 BBPJN Sumut Anwar Muda Harahap, Manager Proyek PT. Jaya Konstruksi Fani Ardiyan, Camat Angkola Muaratais, Camat Batang Angkol dan Camat Sayurmatinggi,
Pembangunan Jalan Nasional koridor Batas Kota Psp-Jembatan Merah-Imam Bonjol ini memakai sistem multy years contract (MYC) atau tahun jamak. Ruas yang dibangun mulai Tugu Siborang Sidempuan ke Jembatan Merah dan Batas Sumatera Barat di Madina.
Jenis pekerjaan antara lain rehabilitas mayor, prepentif, pelebaran dan lainnya. Jalan yang dihotmix bukan sekaligus dari Sidempuan sampai batas Sumbar di Madina, tetapi terpisah sesuai kondisi badan jalan. Paling panjang ada di Tapsel, hotmix 24,45 kilometer sekaligus.
Syahrul Pasaribu bercerita, usulan pembangunan lima koridor Jalan Nasional di Tabagsel disampaikannya kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketika mendampingi Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Pesanteren Mustafawiyah Purba Baru Panyabungan Madina di tahun 2018.
Usai acara di Mustafawiyah, Presiden Jokowi menghadiri pertemuan bersama ulama di Mega Permata Hotel Sidempuan. Ketika itu Menteri PU Basuki, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Agraria & Tata Ruang Sofyan Djalil berada di lobi hotel.
Syahrul yang saat itu menjabat Bupati Tapsel dan mendampingi rombongan, manfaatkan momen tersebut dengan mengusulkan pembangunan lima koridor Jalan Nasional di Tabagsel.
Yakni ruas Batas Tapteng-Batas Kota-Sidempuan, ruas Batas Taput-Pal XI-Sidempuan. Kemudian ruas Pal XI-Gunungtua-Langga Payung, ruas Batangtoru-Aek Rambe-Natal-Batas Sumbar dan Sidempuan-Jembatan Merah-Batas Sumbar.

Menteri PU antusias menanggapi dan memerintahkan stafnya untuk mencatat usul itu agar dioprioritaskan. Terbukti pada UU Nomor 20 tahun 2019 tentang APBN tahun 2020, pembangunan tiga koridor Jalan Nasional di Tabagsel ditampung di APBN tahun 2020.
Yakni pembangunan ruas Batas Tapteng-Batas Kota yang dibangun mulai dari Batangtoru sampai ke Tugu Siborang Sidempuan, kontraknya selesai tahun ini. Ruas Batangtoru-Aek Rambe-Singkuang yang dimulai tahun ini dan kontrak selesai tahun depan.
Kemudian Batas Kota Sidempuan-Jembatan Merah-Imam Bonjol yang disosialisasikan ini. Ditender 22 Juni 2020 dan akibat dinamika proses lelang 59 kali akhirnya teken kontrak 28 Maret 2022.
“Pekerjaan di lapangan sejak Mei 2022 dan akan selesai 14 bulan ke depan serta seterusnya akan ditangani secara reguler,” kata Syahrul Pasaribu.
Sementara Bupati Tapsel Dolly Pasaribu pada sosialisasi itu meminta kepada seluruh Kepala Desa dan Lurah yang beririsan dengan Jalan Nasional yang akan ditangani itu agar memberikan dukungan sepenuhnya.
Sehingga pelaksanaannya dil apangan berjalan dengan baik, karena sangat mungkin empat tahun ke depan belum tentu ada program MYC yang seperti ini.
Dolly Pasaribh sekaligus berterimakasih kepada Kementerian PUPR dan Syahrul Pasaribu yang telah memprogramkan dan memperjuangkannya sejak tahun 2018/2019.
Sedangkan Basyit Dalimunthe Anggota DPRD Tapsel juga berharap agar seluruh tokoh masyarakat di tiga kecamatan yang dilalui koridor Jalan Nasional tersebut ikut membantu. Sehingga program ini berjalan lancar. (a05)