Scroll Untuk Membaca

Sumut

Agama, Budaya Dan Suku Sangat Beragam Di P. Siantar

Agama, Budaya Dan Suku Sangat Beragam Di P. Siantar
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi (empat kiri) pose bersama dengan Sekjen UEM Pendeta Andar Parlindungan Pasaribu (tiga kiri) bersama rombongan di rumah dinas wali kota, Jl. MH. Sitorus, Senin (14/7).(Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota Wesly Silalahi menyebutkan terdapat sejumlah pusat gereja di Pematangsiantar, namun agama, suku dan budaya sangat beragam di kota itu.

“Di tengah keragaman itu, saat ini Pematangsiantar berada di peringkat lima Indeks Kota Toleransi (IKT) di Indonesia,” sebut Wali Kota saat bersilaturahmi dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) United Evangelical Mission (UEM) Pendeta Andar Parlindungan Pasaribu di rumah dinas wali kota, Jl. MH. Sitorus, Senin (14/7).

Wali Kota turut mengucapkan terima kasih atas kunjungan silaturahmi UEM itu.

Setelah memperkenalkan diri, Andar yang merupakan Sekjen UEM pertama dari Asia, bersama rombongan menyampaikan sejumlah program UEM di Indonesia dan tujuan kedatangan mereka.

“Selain bersilaturahmi dengan Bapak Wali Kota, kami datang untuk memperkenalkan UEM dan berbagai pelayanannya,” sebut Andar.

UEM, lanjut Andar, merupakan persekutuan dan lembaga pelayanan dari Asia, Afrika dan Eropa terdiri atas 39 anggota. “UEM aktif di bidang advokasi, diakonia, evengelisme, kemitraan internasional dan pengembangan pendidikan teologi kontekstual.”

Pada kesempatan itu, Andar juga memperkenalkan Yayasan Pijar Misi Indonesia (YPMI) yakni yayasan yang berada dibawah naungan UEM.

Direktur YPMI Ridho Simamora memaparkan pihaknya bersama gereja memiliki program memberdayakan jemaat dan komunitas agar survive di bidang ekonomi melalui sektor pertanian. “Kami sudah memberdayakan petani padi dan kopi di Haranggaol, Kab. Simalungun.”

Menurut Ridho, YPMI akan menggandeng pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan agar program berkelanjutan. “Peran pemerintah sangat strategis, tentunya kami berharap banyak.”

Program lainnya, lanjut Ridho, memberikan beasiswa kepada pendeta Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) ke Jerman.

Andar menambahkan UEM juga akan menggelar kegiatan untuk mempersatukan gereja-gereja dibawah naungan UEM yang ada di Indonesia, dengan tuan rumah Huria Kristen Indonesia (HKI).

Tahun 2026, lanjut Andar, UEM akan menggelar A Walk A Mile yakni jalan kaki sepanjang 1 km dengan GKPS sebagai tuan rumah. “Kegiatan itu, selain menggalang dana untuk pelayanan, juga sebagai forum pertemuan UEM dengan pemerintah dan masyarakat.”

Andar juga mengajak Wali Kota untuk menghadiri Sidang Raya UEM di Afrika tepatnya di Tanzania pada September 2025 mendatang dan menurutnya, Presiden Tanzania Samia Saluhu Hassan akan menghadiri Sidang Raya UEM itu.

“Meskipun warga Tanzania itu 60 persen beragama Kristen, namun presidennya seorang Muslim dan perempuan,” imbuh Andar.

Terkait hubungan dengan umat antar agama, Andar mengaku UEM selama ini aktif bersama Pemuda Lintas Iman (Pelita). “Mereka menggelar kegiatan buka puasa bersama dan juga membersihkan masjid-masjid.

“Kita bergabung dengan pemuda Buddha, Hindu dan Islam,” imbuh Andar seraya menitipkan UEM kepada Wali Kota.

Di akhir pertemuan, Andar menyerahkan souvernir kepada Wali Kota.

Turut hadir Sekretaris Eksekutif UEM Regional Asia Rev Juvy Astudillo dari UCCP Filipina, Ephorus GKPS Pendeta John Christian Saragih dan Sekjen GKPS 2022-2025 Pendeta Paul Ulrich Munthe.(a28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE