SIDIKALANG, Dairi (Waspada.id): Di tengah upaya efisiensi anggaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi menuai sorotan tajam terkait prioritas alokasi anggaran.
Alih-alih memperkuat program swasembada pangan yang merupakan bagian dari agenda nasional, Bupati dan Wakil Bupati Dairi justru kedapatan mengutamakan pengadaan mobil dinas jabatan dan operasional.
Ketiadaan anggaran untuk program swasembada pangan di Dinas Pertanian Dairi pada tahun anggaran 2025 menjadi ironi tersendiri. Padahal, dinas ini merupakan garda terdepan dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan yang juga menjadi salah satu fokus utama Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, pemerintah pusat telah mengalokasikan 20 persen Dana Desa untuk program ketahanan pangan di tingkat desa.
Bupati Dairi, Vickner Sinaga, sebelumnya berulang kali menyampaikan bahwa kondisi keuangan nasional sedang mengalami “tsunami anggaran”, sehingga Pemkab Dairi tidak dapat berbuat banyak untuk pembangunan.
Namun, pengadaan mobil dinas baru di tengah kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar, mengingat kendaraan dinas yang lama dinilai masih layak digunakan.
Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Dairi, Robinson Simbolon, mengecam keras pengadaan mobil dinas tersebut.
“Pengadaan empat unit mobil dinas dengan harga Rp 700 juta per unit merupakan pemborosan di tengah penderitaan masyarakat Dairi,” ujarnya kepada Waspada.id, Selasa (19/8).
Simbolon menambahkan, “Janganlah efisiensi anggaran hanya berlaku untuk kepentingan masyarakat. Lebih baik mobil dinas yang baru dikembalikan, karena yang lama masih bagus untuk dipakai.”
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, Wanri Berutu, membenarkan adanya pengadaan mobil dinas tersebut.
Ia menjelaskan bahwa Pemkab Dairi membeli dua unit mobil Fortuner dan dua unit Pajero untuk operasional bupati dan wakil bupati.
“Anggarannya bersumber dari APBD 2025, dengan rincian harga Pajero Rp775.000.000 per unit dan Fortuner Rp743.000.000 per unit, sudah termasuk biaya bea nama,” jelasnya saat dikonfirmasi Waspada.id, Selasa (19/8).
Wanri juga mengklaim bahwa pengadaan mobil dinas ini telah mendapat persetujuan dari DPRD Dairi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang, mengungkapkan bahwa anggaran untuk program swasembada pangan tahun anggaran 2025 memang tidak tertampung.
“Kegiatan berupa dukungan untuk program swasembada pangan sejauh ini dilakukan secara bergotong royong melibatkan para petani, dan sebagian bibit dibantu oleh pemerintah pusat,” ujarnya. (id50)