AEKKANOPAN (Waspada) : Oknum anggota DPRD Labuhanbatu Utara (Labura) yang saat ini menjabat Ketua Komisi B inisial MAD meminta upeti via chat WhatsApp pada salah satu perusahaan dinilai bernada “ancaman”.
Menyikapi nada ancaman tersebut, Waspada mengkonfirmasi Ketua DPRD Labura Indra Surya Bakti Simatupang via WhatsApp, Selasa (6/12) bahwa dirinya sedang berada di Jakarta urusan partai.
“Saya sedang berada di Jakarta urusan partai, untuk kelanjutannya alangkah baiknya kita jumpa memberikan keterangan terkait hal tersebut. Nanti setelah di Labura akan saya hubungi kembali”, sebut Indra Surya Bakti.
Selanjutnya, Rabu (7/12) Waspada mengirim kembali isi chat nada ancaman MAD sekaligus meminta tanggapan Ketua DPRD Labura. Tapi pesan yang dikirim via chat WhatsApp tersebut belum direspon.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sunaryo dan Wakil Ketua Bidang Kehormatan Habibi Al Amin ditemui di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Labura, Senin (5/12) sangat kecewa bila terbukti permintaan upeti dilakukan MAD pada perusahaan.
“Kami sebagai kader sangat kecewa apabila MAD terbukti meminta upeti sudah menyalahi AD/RT partai, terlebih menjual nama partai. Semua ada ranahnya di dalam partai dan hasilnya nanti akan kami laporkan ke DPD Sumut”, sebut Sunaryo didampingi Habibi Al Amin.
Salah seorang Humas perusahaan saat ditemui Waspada belum lama ini mengatakan, MAD meminta sejumlah uang dengan alasan urusan partai termasuk Bimtek Ketua DPRD Labura.
“Coba abang lihat isi WhatsApp saya ini, MAD selalu meminta uang, inikan nomor (dia-red). Ini MAD minta uang seperti perusahaan lainnya Rp1,5 juta. WhatsApp MAD tak saya balas dilontarkannya seperti nada ancaman”, kata salah seorang Humas sembari menunjukkan isi chat MAD.
Dengan nada kesal, Humas tersebut membeberkan keluhan permintaan MAD mulai curhat tidak ada anggaran di DPRD yang notabene tidak tercapai kesepakatan antara DPRD dan Bupati Labura untuk pengesahan APBD tahun 2022.
“Belakangan ini MAD meminta bantuan mencantumkan nomor rekening pribadinya. Mungkin karena tidak saya tanggapi pesan MAD, sehingga mengeluarkan nada seperti ancaman bahwa (dia-red) akan dilantik menjabat Ketua Komisi B”, ucapnya.
Isi chat MAD diperoleh salah satu Humas perusahaan berbunyi “Izin pak, kontribusi kami ke partai mau dikirim hari Jumat rencananya. Besar harapan dapat dibantu 1.500 dari perusahaan bapak ya”, sebut MAD tanggal 16 Agustus 2022.
Karena chat WhatsApp tidak digubris, lantas MAD mengirim pesan tanggal 18 Agustus 2022 seperti nada ancaman pada pihak perusahaan jika MAD akan jumpa lagi setelah dilantik menjabat Ketua Komisi B.
“Sudah ada kabar pak terkait permohonan bantuan saya ke perusahaan untuk membantu kegiatan Bimtek saya di Medan. Kalau ga ada baiklah pak ga apa-apa juga, karena bulan 10 mudah mudahan saya dilantik jadi Ketua Komisi B yang baru (membidangi lingkungan hidup, perizinan, perkebunan, tenaga kerja, perpajakan, CSR, dll) kita akan jumpa lagi”, isi chat MAD 18 Agustus 2022.
MAD dikonfirmasi terkait meminta upeti dan nada ancaman ke salah satu perusahaan tidak memberikan jawaban bahkan memblokir nomor WhatsApp Waspada. (c04).