KISARAN (Waspada.id): Untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako, Pemkab Asahan menyiapkan 17 titik Gerakan Pangan Murah (GPM).
Gerakan ini merupakan langkah taktis menstabilkan harga dan memperkuat ketahanan pangan, ditengah naiknya harga bahan pokok, khususnya beras.
Menyasar seluruh kecamatan di Asahan dan dimulai dari Kecamatan Kota Kisaran Barat, GPM menyediakan beras SPHP, beras medium dan premium, minyak goreng, gula pasir, telur, hingga produk UMKM lokal. Harganya, lebih murah 15 hingga 25 persen dari pasar umum.
“Kami hadir bukan hanya saat harga naik, melainkan juga menyiapkan pondasi agar Asahan mandiri secara pangan,” ujar Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin saat meninjau GPM di halaman kantor Camat Kisaran Barat Rabu (6/8).
Menurut Bupati Asahan penguatan ketahanan pangan tidak hanya dilakukan melalui kegiatan jangka pendek seperti GPM, tetapi juga disiapkan kebijakan jangka menengah. Di antaranya, kata Bupati, pembangunan cetak sawah seluas 1.200 hektar di Kecamatan Silau Laut untuk memperkuat produksi beras lokal.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Asahan, Ali Muqhofar, mengatakan GPM bekerjasama dengan Perum Bulog Cabang Kisaran, PT. Sintong Abadi, PT. Jampalan Baru, pengusaha telur, dan pelaku UMKM yang berkomitmen menyalurkan barang secara langsung tanpa rantai distribusi panjang yang menyebabkan kenaikan harga.
Katanya, 17 titik GPM ini fokus kepada lokasi-lokasi padat penduduk dan wilayah yang rentan terdampak lonjakan harga pangan.
Hadir dalam kegiatan itu, Dandim 0208/Asahan Letkol Inf Edy Syahputra, SH, M.IP, Ketua PN Kisaran Yanti Suryani, SH, M.H, Wakapolres Asahan Kompol Slamet Riyadi, SH, M.H, Manager Bulog Wilayah Sumatera Utara, jajaran Forkopimda, para Cama dan Lurah, serta mitra usaha penyedia bahan pangan. (id38/id39)