Sumut

Asahan Aman BBM, Meskipun Ada Pengalihan Armada Suplai

Asahan Aman BBM, Meskipun Ada Pengalihan Armada Suplai
Situasi antrean BBM di SPBU Tanjung Alam, Kisaran.Waspada/Bustami Chie Pit
Kecil Besar
14px

KISARAN (Waspada.id): PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Kabupaten Asahan dan wilayah sekitarnya tetap dalam kondisi aman.

Penegasan ini disampaikan menyusul adanya penyesuaian pola pengiriman dari Fuel Terminal (FT) Medan, karena sebagian armada dialihkan mendukung kebutuhan energi di daerah bencana.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, saat dikonfirmasi Waspada melalui WhatsApp, Kamis (4/12), mengungkapkan bahwa suplai BBM untuk Asahan terus dipastikan berjalan tanpa kendala berarti. Operasional pendistribusian juga tetap dilakukan melalui FT Kisaran yang selama ini menjadi titik utama penyaluran untuk SPBU di wilayah tersebut.

“Memang ada penyesuaian alokasi armada Rail Tank Wagon (RTW) dari FT Medan ke FT Kisaran. Beberapa rangkaian sementara digunakan untuk memperkuat suplai ke daerah lain yang terdampak bencana. Namun distribusi ke Asahan tetap berjalan sesuai jadwal,” ujar Fahrougi.

Ia menjelaskan bahwa stok BBM di Depot Kisaran berada pada kondisi mencukupi. Stok berjalan (running stock) BBM terdiri dari 355 kiloliter Pertalite, 175 kiloliter Biosolar, dan 32 kiloliter Pertamax. Menurutnya, angka tersebut merupakan stok harian yang sifatnya dinamis karena suplai dan pengiriman ke SPBU dilakukan setiap hari.

“Rangkaian suplai dari Medan ke Kisaran sudah terjadwal secara berkala. Dengan pola ini, posisi stok dapat terus terjaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Fahrougi menegaskan bahwa alokasi untuk wilayah Asahan tidak mengalami pengurangan. Penyesuaian hanya dilakukan pada pola penggunaan armada RTW, sementara kuota harian untuk SPBU tetap dipenuhi sebagaimana biasa.

Pertamina, lanjutnya, juga melakukan pemantauan harian terhadap kondisi SPBU di Asahan dan siap melakukan penyesuaian suplai apabila diperlukan. Langkah ini untuk menjamin pelayanan tetap optimal, terutama di tengah meningkatnya aktivitas masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat agar membeli BBM sesuai kebutuhan. Suplai tetap tersedia dan distribusi terus dijaga. Pembelian secara wajar akan membantu menjaga kelancaran layanan di seluruh SPBU,” kata Fahrougi.

Panic Buying

Sementara itu, di beberapa SPBU di wilayah Kota Kisaran terlihat antrean panjang kendaraan yang didominasi pembeli Pertalite. Pemerhati sosial dan kemasyarakatan di Asahan, Zainal Arifin Siagian, menilai situasi ini lebih dipicu oleh kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan kelangkaan BBM.

Menurutnya, fenomena panic buying ini membuat masyarakat berbondong-bondong mengantre dan membeli melebihi kebutuhan, sehingga menimbulkan penumpukan di SPBU.

“Secara umum, pasokan BBM di Asahan relatif aman. Namun kepanikan membuat masyarakat membeli berlebihan. Ini yang menyebabkan antrean panjang,” ungkap Zainal.

Ia meminta pemerintah daerah tidak hanya menurunkan personel kepolisian, tetapi juga melibatkan TNI dan Satpol PP untuk memberikan imbauan secara langsung kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan.

Zainal juga mengingatkan agar kondisi tersebut tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu. Ia menyebutkan adanya penjualan BBM eceran jenis Pertalite dengan harga mencapai Rp20.000–Rp30.000 per liter.

“Ini harus kita cegah bersama. BBM sangat dibutuhkan, terlebih di wilayah yang sedang menghadapi bencana. Mari kita kendalikan diri dan membeli sesuai kebutuhan, bukan karena panik,” tegasnya. (id39/id40)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE