PEMATANGSIANTAR (Waspada): Para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Pematangsiantar mendapat edukasi tentang pasar modal.
“Pasar modal merupakan tempat bertemunya investor dan emiten untuk memperjual belikan surat berharga. Emiten bisa terdiri pemerintah atau perusahaan swasta,” sebut Wakil Wali Kota Herlina saat membacakan sambutan Wali Kota Wesly Silalahi sekaligus mewakili Wali Kota membuka edukasi pasar modal itu di gedung serbaguna Pemko, Jl. Merdeka, Senin (19/5).
Secara sederhana, lanjut Wali Kota, emiten merupakan perusahaan atau entitas yang menerbitkan efek seperti saham, obligasi atau instrumen keuangan lainnya untuk menjualnya kepada publik atau investor.
“Emiten bertujuan menghimpun dana dari masyarakat guna mendukung kegiatan operasional, ekspansi bisnis atau memenuhi kebutuhan keuangan lainnya,” jelas Wali Kota.
Lebih lanjut, Wali Kota mengharapkan kegiatan edukasi pasar modal yang merupakan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Pematangsiantar bisa menambah wawasan masyarakat khususnya ASN di Lingkungan Pemko tentang pasar modal yang narasumbernya langsung dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Saya juga berharap kegiatan edukasi pasar modal ini menjadi inspirasi bagi kita untuk tumbuh dan berkembangnya percepatan akses keuangan dan dapat menjadi alternatif sumber pembiayaan jangka panjang bagi pembangunan daerah di tengah terbatasnya anggaran pemerintah daerah,” harap Wali Kota.
Pada kesempatan itu, Wali Kota mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terlebih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut yang selalu mendampingi untuk percepatan akses keuangan daerah Pematangsiantar.
“Terimakasih juga kepada pihak BEI Kantor Perwakilan Sumut yang berkenan hadir dan memberikan edukasi terkait pasar modal sebagai alternatif pembiayaan pembangunan daerah,” imbuh Wali Kota.
Sementara, Analis Deputi Direktur Paramita Yulia Nasution mewakili Kepala Kantor (Kakan) OJK Sumut Khoirul Muttaqin menyatakan masyarakat harus memiliki pemahaman yang benar agar mendapatkan informasi valid, hingga bisa memilih pasar modal.
“Masih rendah pemahaman masyarakat dan penggunaan produk dan menjadi tugas, termasuk pemerintah daerah dalam peningkatan literasi tentang pasar modal,” lanjut Paramita.
Menurut Paramita, telah melakukan berbagai upaya, salah satunya edukasi seperti saat itu. “Agar masyarakat lebih aware dan tidak tergiur sembarang investasi dengan iming-iming tanpa resiko. Apalagi penawaran investasi ilegal sangat banyak, padahal tiap investasi pasti ada resiko.”
Paramita mengharapkan peserta sosialisasi bisa menjadi agen perubahan dengan menyebarkan informasi tentang investasi legal dan yang ilegal.
“Terimakasih kepada Pemko Pematangsiantar yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Terimakasih juga kepada narasumber yang bersedia membagikan ilmu. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita, mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk menggali informasi,” ucap Paramita.
Sebelumnya, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Ekon dan SDA) Setdako Pemko Sari Dewi Rizkiyani Damanik melaporkan yang mengikuti edukasi pasar modal itu para ASN, organisasi wanita dan mahasiswa di Pematangsiantar.
Kegiatan dengan tema “Peningkatan Literasi dan Wawasan tentang Pasar Modal di Kota Pematangsiantar” berlangsung dua hari hingga Selasa (20/5).
“Sedang tujuan kegiatan ini yakni memberikan edukasi dan memperkenalkan pasar modal kepada ASN, organisasi wanita dan mahasiswa,” imbuh Sari.
Setelah Wakil Wali Kota membuka edukasi pasar modal itu, kegiatan berlanjut dengan diskusi dengan moderator Kabag Ekon dan SDA, opening speech Deputi Kepala Wilayah BEI Sumut Enny Magdalena Saragih, keynote speech Paramita Yulia Nasution dan narasumber Representatif Officer Indo Premier Sekuritas Lidya Tiara Sani.
Turut hadir Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Syaiful Rizal, para pimpinan OPD, camat, mewakili TP PKK dan Darma Wanita Persatuan dan lainnya.(a28).
