BESITANG (Waspada): Aspal jalan umum yang dikeruk untuk pembangunan inprastruktur terowongan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di kawasan Kel. Pekan Besitang, Kec. Besitang, selama bertahun-tahun dibiarkan rusak, tanpa dibangun kembali.
Ruas jalan sepanjang ratusan meter yang dulunya dilapisi aspal hilotmix, kini kondisinya rusak parah akibat dikeruk. Permukaan jalan dipenuhi bebatuan, bahkan terdapat sejumlah lubang yang dapat berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Padahal, ruas jalan ini sangat vital, tidak hanya bagi masyarakat, tapi jalan ini setiap harinya dilintasi oleh ratusan pelajar, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Badan jalan yang dulunya datar, kini berubah menjadi cekung.
Pantauan Waspada, Selasa (15/3), di sisi kiri jalan menuju SMA Negeri 1 Besitang tampak berlubang dengan deameter cukup besar. Lubang ini digenangi air hujan sehingga menyulitkan warga dan para pelajar yang melintas.
Sementara, di bagian sisi kanan masuk, persisnya di bawah bangunan terowongan jalur kereta api, kondisinya terlihat sangat becek dan banyak terdapat lubang karena lapisan aspalnya sudah habis terkikis dampak dari pengerukan.
Sejumlah pelajar SMA mengeluhkan kondisi jalan yang rusak. “Jalan ini benar-benar tidak nyaman dan riskan dilalui. Hampir setiap hari ratusan pelajar, khususnya yang mengendarai sepeda motor melintasi jalan ini,” kata Laisa Nasution.
Pelajar SMA itu mengatakan, jika pengendara tidak ekstra hati-hati saat melintas di jalan ini, bisa terpeleset dan terjatuh. Sebelum menelan korban, Laisa dan sejumlah pelajar lainnya berharap ruas jalan utama yang rusak parah ini segera diperbaiki. (a10)
Teks Foto: ASPAL jalan yang dikeruk untuk pembangunan terowongan PT KAI di Kel. Pekan Besitang, kini berlubang dan digenangi air. Waspada/Asrirrais