Scroll Untuk Membaca

Sumut

Asri Ludin Tambunan Dorong Peningkatan Produktifitas Dan Atasi Persoalan Irigasi Di Tanjung Rejo

Asri Ludin Tambunan Dorong Peningkatan Produktifitas Dan Atasi Persoalan Irigasi Di Tanjung Rejo
Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan bersama Wabup Lom Lom Suwondo pada syukuran panen dan tepung tawar benih di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (23/9/25). Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

PERCUT SEITUAN (Waspada.id): Bupati Deliserdang, H. Asri Ludin Tambunan menekankan, optimalisasi alat mesin pertanian, serta dukungan peningkatan produktivitas menjadi fokus pekerjaan yang diharapkan bisa dilakukan Brigade Pangan (BP) Kabupaten Deliserdang.

Hal itu ditegaskan Bupati Asri Ludin Tambunan pada syukuran panen dan tepung tawar benih di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (23/9/25).

Dijelaskan Asri Ludin, dari 704 hektare lahan pertanian irigasi dan 604 hektare lahan pertanian tadah hujan di Desa Tanjung Rejo, Pemkab Deliserdang melalui Dinas Pertanian, dan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) akan meningkatkan jaringan irigasi.

Hal ini dilakukan mengingat produktivitas hasil lebih tinggi ketimbang lahan pertanian tadah hujan. Hasil yamg diperoleh juga akan meningkat signifikan.

“Selama ini, lahan tadah hujan rata-rata menghasilkan 6 ton per hektare. Tadi saya tanyakan untuk lahan beririgasi hasilnya bisa mencapai 7–8 ton. Artinya, ada peningkatan sekitar 1 ton, bahkan bisa maksimal 2 ton. Jika 600 hektare tambahan lahan mendapat irigasi, maka potensi tambahan produksi bisa mencapai 1.200 ton,” papar Bupati Asri Ludin Tambunan di acara yang turut dihadiri Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo.

Dengan demikian, tambahnya, peningkatan sektor ekonomi para petani akan meningkat. Karena itu, katanya, pemanfaatan alsintan dan kebutuhan lainnya harus menjadi fokus penting bagi Brigade Pangan.

“Saya berharap teman-teman Brigade Pangan bisa menggarap 1.300 hektare lahan ini dengan baik. Tolong dirunut apa saja kebutuhannya. Saya tegaskan, tidak boleh ada alat pertanian yang dibiarkan tidak dimanfaatkan. Jika ada, segera tarik dan berikan kepada BP yang lebih produktif. Kita tidak ingin uang negara yang sudah disiapkan justru terbuang sia-sia,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk mengembangkan peternakan ayam sebagai bagian dari dukungan terhadap program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Pasarnya jelas, nanti pemerintah daerah yang koordinasikan penyaluran ke dapur umum. Sehingga petani dan peternak tidak khawatir,” tandas Asri Ludin.

Sementara itu,Kepala Desa Tanjung Rejo, Selamet memaparkan sejumlah pembangunan infrastruktur pertanian tengah dilakukan. Di antaranya lening sepanjang 1 km, serta 16 km saluran sekunder dengan pintu klep yang sebagian sudah diperbaiki.

Meski demikian, desanya masih menghadapi persoalan serius akibat limpahan air dari desa tetangga. Seperti Desa Pematang Johar dan Saentis. Selamet juga melaporkan kondisi lima pintu klep pada lahan tadah hujan juga rusak karena korosi air asin.

“Sekira 20 hektare sawah sering gagal panen karena tergenang. Kami berharap saluran sekunder dan saluran pembuangan bisa dibangun. Begitu juga penambahan pintu klep untuk mengendalikan banjir dan air asin,” tuturnya.

Selain sektor pertanian, Desa Tanjung Rejo juga memiliki potensi ekonomi lokal. Seperti di Dusun 5 dikenal sebagai sentra pengrajin ulos, Dusun 13 dijuluki Dusun Inggris, dan Dusun 14 menjadi pusat kerajinan batik mangrove. Di bidang perikanan, terdapat 1.300 hektare tambak yang dikelola tujuh kelompok petani budidaya serta peternakan.(id.28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE