DELISERDANG (Waspada): Bupati Deliserdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan menegaskan, masalah kesehatan merupakan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, bidang kesehatan tersebut antara lain, cek kesehatan gratis, pemerikasaan makanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional. Hal yang urgen juga adalah Program Strategis Nasional (PSN), seperti penangan gizi, pengentasan kasus stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Jadi tujuan akhirnya itu adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Itu harus kita luruskan, bagaimana pola kerjanya. Jangan perangkat daerah sekadar menghabiskan anggaran. Artinya, uang yang dikelola harus jelas dan berimpact langsung,” kata Bupati Asri Ludin Tambunan saat memimpin rapat koordinasi bersama Dinas Kesehatan Deliserdang yang juga dihadiri Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo SS di Aula Kantor Dinas Kesehatan, Rabu (11/6/25).
Asri Ludin juga menginginkan agat Puskesmas Pembantu (Pustu) bisa kembali dibuka, dan langsung beroperasi.
“Kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas agar menghidupkan Pustu tersebut. Seperti Puskemas biasa, dan bisa melaksanakan screening gigi, pemeriksaan anak secara dini. Bahkan Pustu itu ke depannya bisa melaksanakan Ultrasonografi (USG). Nanti dimasukkan di anggaran tahun 2026,” pinta Asri Ludin Tambunan.
Masalah kematian ibu dan bayi, juga tak luput dari perhatian bupati. Untuk masalah itu, ia memerintahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk bekerjasama.
“Misalkan, bidan desanya turun ke masyarakat, apabila di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tersebut menemukan ada ibu hamil dengan potensi anaknya cenderung stunting atau cenderung kehamilannya berisiko, itu mesti didata. Kalau perlu dibawa ke rumah sakit daerah terdekat untuk dilakukan intervensi,” tuturnya.

Asri Ludi juga meminta agar dibuat data semua ibu hamil di Kabupaten Deliserdang, baik yang datang ke Posyandu maupun tidak.
“Artinya, Dinas Kesehatan harus mempunyai data dari semua ibu hamil di rumah sakit, bidan mandiri, di praktik-praktik dokter kebidanan. Untuk itu, Dinas Kesehatan harus punya datanya. Kita kerja harus by data, tidak tebak-tebak. Kalau anda semua tidak punya data, berarti anda hanya tahu kerja itu sekadar menghabiskan waktu dari jam delapan sampai setengah empat sore, tapi anda tidak tahu target yang mau Anda dapat apa,” ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap Dinas Kesehatan kedepannya menjadi leading sector dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan.
Turut hadir di rapat tersebut, Sekda Deliserdang, H Timur Tumanggor MAP, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. H Citra Effendi Capah, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Dedy Maswardy MAP, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Drs Muhammad Abduh Rizali Siregar MSi, Kepala Dinas Sosial, Rudi Akmal Tambunan ST, Kepala Dinas P3AP2KB, Dr. Hj. Miska Gewasari, Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr Hj. Tetti Rossanti Keliat MKM, Direktur RSUD Drs H Amri Tambunan, dr Hanip Fahri MM Mked (KJ) SpKJ dan pejabat lainnya. (rin)