Scroll Untuk Membaca

Sumut

Asri Ludin Tambunan: Reformasi 98 Babak Baru Supremasi Sipil

Asri Ludin Tambunan: Reformasi 98 Babak Baru Supremasi Sipil
Bupati Deliserdang, dr H Asri Ludin Tambunan bersama Wabup Lom Lom Suwondo menghadiri acara silaturahmi Aktivis Reformasi 98 Sumatera Utara di Pemkab Deliserdang, Rabu (21/5/25). waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

DELISERDANG (Waspada): Bupati Deliserdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan menceritakan, setelah Reformasi 1998, muncullah supremasi sipil di Indonesia. Kepala dan wakil kepala daerah yang awalnya dari militer, berangsur beralih ke sipil.

“Kalau dulu sebelum reformasi, Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang selalu dari militer. Rata-rata dari Kolonel. Kalau kita yang sipil ini tak mungkin bisa jadi bupati dan wakil bupati,” kata Bupati Deliserdang, dr H Asri Ludin Tambunan pada acara silaturahmi Aktivis Reformasi 98 Sumatera Utara di Pemkab Deliserdang, Rabu (21/5/25).

Di acara yang juga dihadiri Wakil Bupati (Wabup), Lom Lom Suwondo SS tersebut, Bupati Asri Ludin menambahkan, Reformasi 1998 merupakan peristiwa bersejarah yang mengubah arah dan nasib bangsa.

“Inilah yang harus menjadi salah satu fondasinya bangsa ini bisa lebih maju. Tidak bisa kita tinggalkan atau kita lupakan satu sejarah. Mungkin kita tidak berjuang seperti melawan penjajah tahun 45, tapi kita melawan satu sistematika yang berlangsung hampir 30 tahun. Saat itu, hanya para mahasiswa yang mampu untuk mengubah konstelasinya,” paparnya.

Ia tidak menampik, segelintir orang ada yang menyebut, pascareformasi 98 adalah fase kebablasan dari supremasi sipil. Namun di satu sisi, menurut bupati, saatnya menunjukkan reformasi adalah jalan yang baik bagi bangsa Indonesia.

“Saya sepakat, acara (silaturahmi aktivis 98) ini harus kita adakan setiap tahun sebagai simbol perjuangan reformasi, itu akan terus ada sepanjang Republik Indonesia ini berdiri,” tegas Bupati Asri Ludin Tambunan.

Sebelumnya, Wabup Deliserdang yang juga alumni Aktivis Reformasi 98, Lom Lom Suwondo SS menyampaikan, digelarnya silaturahmi dengan para aktivis Reformasi 98 tersebut untuk berdiskusi dan melepas rindu, serta menegaskan jika para aktivis 98 sampai saat ini masih tetap eksis.

“Banyak pendapat, aktivis 98 itu hilang. Tanpa disadari proses perjalanan itu akhirnya sama-sama alumni Universitas Sumatera Utara (USU) didaulat untuk memimpin Kabupaten Deliserdang,” papar Lom Lom.

Wabup berharap, silaturahmi para aktivis 98 tersebut bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang dituangkan untuk mendukung jalannnya program Pemkab Deliserdang.

“Pemikiran-pemikiran yang dihasilkan bisa diberikan kepada kami yang lahir dari sebuah fase republik ini, agar kembali bergeliat dalam berdemokras,” harapnya.

Turut hadir pada silaturahmi aktivis 98 tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Deliserdang, Ny Jelita Asri Ludin Tambunan; Wakil Ketua Ny. Asniar Lom Lom Suwondo, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. H.Citra Effendi Capah, Kepala Inspektorat Deliserdang, Edwin Nasution SH, Kaban Kesbangpol Drs Zainal Abidin Hutagalung, Kadis Kominfostan Drs Khairul Azman Harahap, Kadis Perpustakaan dan Arsip, Mukti Ali Harahap SAg, Kasatpol PP Marzuki S.Sos, Ketua Al-Washliyah Kota Medan, H Abdul Hafis Harahap, Kabag Tapem Drs Adi Winarto MAP; Camat Lubuk Pakam, Rio Laka Dewa SSTP MAP dan para aktivis Reformasi 98.(rin)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE