TAPSEL (Waspada): Masa Krisis ketersediaan air bersih yang sudah bertahun-tahun dirasakan warga Desa Palsabolas, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) seperti diungkapkan Hasmaria, 28, warga setempat, lewat video berdurasi 1:40 yang sempat viral, akan segera berakhir.
Pasalnya, PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) melalui program Community Development (CD) yang berkomitmen mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah operasionalnya, berkolaborasi dengan Polres Tapsel membangun sumur bor dan penampungan air bersih bagi warga Palsabolas
Peletakan batu pertama pembangunan sumur bor dan penampungan air bersih yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dilaksanakan Rabu (14/8/2024). Camat Angkola Timur Riady Siregar yang hadir dalam peletakan batu pertama itu menyampaikan apresiasinya kepada PT TPL dan Polres Tapsel yang telah berkolaborasi dalam mengatasi krisis ketersedian air bersih di desa tersebut.
Katanya, pembangunan sumur bor dan penampungan air bersih tersebut akan sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih. Dia berharap agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi warga.
Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi pada acara itu juga menyampaikan apresiasinya terhadap TPL yang berperan aktif dalam pembangunan sumur bor dan penampungan air untuk ketersedian air bersih bagi warga tersebut
Kata Kapolres, Pembangunan tersebut merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian bersama dalam membantu masyarakat. Dia berharap program tersebut dapat menjadi contoh sinergi positif antara pihak swasta dan pemerintah dalam membangun daerah.
Manager TPL Sektor Tapsel, Heddy Panjaitan didampingi CD Officer, Jhonny Sitohang pada kesempatan itu menyampaikan komitmen TPL untuk terus mendukung pengembangan masyarakat. Kata Panjaitan, Pembangunan itu diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan air bersih di Desa Palsabolas.
“Kami juga berterima kasih kepada Polres Tapanuli Selatan atas kolaborasi yang luar biasa ini,” ujar Heddy Panjaitan.

Sebelumnya, Minggu (11/08/24).vidio berdurasi 01:40, yang diunggah di tiktok dan di grup grup aplikasi WhatsApp viral di daerah tersebut. Hasmaria, 28, warga setempat menyatakan dalam video itu, mulai tahun 1996 hingga kini Indonesia merdeka sudah ke-79 tahun, warga Desa Palsabolas, masih mengalami kesulitan air bersih. “Sangat mengeluh, karena kami membeli air bersih itu seharga Rp40 ribu hanya bertahan selama 2 hari. Bayangkanlah,” ungkapnya.
Kata Hasmaria, ketika dirinya masih Sekolah Dasar (SD), dia dan kawan-kawannya sering tidak bisa mandi karena ketiadaan air, meski harus berangkat ke sekolah.
”Waktu SD, nanti kalau air mati di atas ataupun di bawah (Pancuran), kami kadang kalau pergi ke sekolah rame-rame nggak mandi, cuman cuci muka saja gitu. Itulah kendala di desa kami,” ujarnya.
Mewakili masyarakat, Hasmaria menyampaikan keluhan warga yang sudah bertahun-tahun merasakan krisis persedian air bersih dan berharap pemerintah lebih memperhatikan Desa Palsabolas untuk pembangunan sarana air bersih.
“Kami berharap kepada pemerintah lebih perhatian lagi ke Desa Palsabolas agar memasukan leding atau air bersih, karena kami sangat kesulitan, dan biaya membeli air itu bisa dibilang lebih mahal air dari pada emas,” ujarnya.(a31)