BESITANG (Waspada): Permukaan aspal di badan jembatan kembar di Jalinsum Medan-Aceh, tepatnya di Desa Bukit Selamat, Kec. Besitang, berselemak minyak dan oli sehingga sangat membahayakan bagi pengguna jalan
Di badan jembatan penghubungan antar kedua provinsi ini, truk angkutan barang dan mobil tanki pengangkut crude palm oil (CPO) sering berhenti dan parkir, tanpa ada larangan
Armada angkutan barang yang parkir tidak pada tempatnya ini ditengarai menjadi sumber penyebab aspal di badan jembatan dipenuhi ceceran minyak dan oli yang tumpah atau menetes dari truk-truk tersebut.
Pantauan Waspada, Minggu (18/5) sore, di badan jembatan sangat licin akibat tumpahan minyak. Tidak hanya di badan jembatan, tapi ceceran minyak dan oli ini juga sampai ke menyebar ke ujung luar jembatan.
Jika tidak hati-hati ketika melintas di kawasan ini, para pengendara, baik mobil pribadi, truk angkutan barang, maupun sepeda motor bisa tergelincir karena badan jalan sangat licin akibat residu bersumber dari ceceran minyak.
Meski kondisi ruas jalan ini cukup berjaha bagi pengendara, tapi sampai sejauh ini belum ada perhatian dari pihak terkait, baik dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara, Dinas Perhubungan, dan Satlantas.
Sejumlah pengendara mendesak kepada institusi terkait agar melarang truk parkir seenaknya di badan jembatan. “Jika sopir truk memarkirkan kenderaan di badan jembatan, maka ditilang saja,” pinta pengendara.(a10)