DOLOKSANGGUL (Waspada.id): Dampak cuaca ekstrem dalam satu pekan terakhir, sejumlah fasilitas umum, lahan pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, dilaporkan terdampak bencana alam longsor dan banjir. Tragisnya, banjir bandang di Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Humbahas, Rabu (26/11) dilaporkan merenggut dua korban jiwa, empat luka berat dan lima hilang.
Namun saat masyarakat mengalami musibah, Bupati Humbahas Oloan Paniaran Nababan justru sedang perjalanan dinas (Perdin) di luar Daerah Humbahas.
Dilansir dari Fanpage Pemkab Humbahas, Rabu (26/11) Bupati Humbahas Oloan sedang Rakor membahas pengembangan pertanian bersama Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta. “Bapak bupati sedang di luar kota dan sudah menuju Humbahas,” kata Plt. Kadis Kominfo Humbahas Irmayani Simanungkalit saat dihubungi melalui selulernya.
Saat ditanya kapan bupati ke luar kota, Irma enggan menjelaskan. “Bupati sudah menuju Humbahas. Mungkin malam ini sudah sampai,” ujarnya lagi.
Disoal penanganan sejumlah titik bencana alam banjir dan longsor khususnya banjir bandang yang merenggut korban jiwa di Pakkat, Kabag Prokopim Setdakab ini menjelaskan bahwa pihaknya melalui OPD terkait sudah melakukan penanganan. Hanya saja, penanganan longsor dan banjir terkendala akses internet akibat cuaca ekstrem sehingga tidak bisa menyampaikan informasi secara langsung dari lapangan.
Sebelumnya, Plt. Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbahas, Sabar Purba mengakui bencana alam longsor dan banjir di daerah itu. Titik longsor umumnya terjadi di wilayah Kecamatan Pakkat, Parlilitan, Tarabintang (Papatar). Kecamatan Onanganjang dan Sijamapolang.
“Laporan kita terima serta monitor di lapangan, Selasa (25/11) malam, sedikitnya 14 titik mengalami longsor di Humbahas. Meminimalisir dan mengurangi dampak buruk bencana longsor, saat ini petugas tengah melakukan mitigasi dan penanggulangan dengan menurunkan alat berat,” tukasnya.
Dijelaskan, di ruas jalan penghubung Kec. Doloksanggul-Parlilitan, sedikitnya mengalami empat titik longsor. Beberapa titik material longsor berasal dari tebing jalan hingga melumpuhkan arus Lalulintas. Titik lainnya, badan jalan terlihat amblas tergerus longsor.
“Tadi malam kita standby dan melakukan penanganan atas longsor di jalan penghubung Doloksanggul-Parlililitan. Meski akses jalan sempat lumpuh, namun siang tadi sudah kembali normal,” terang Sabar.
Ditambahkan, kendala penanganan longsor adalah cuaca buruk, jaringan internet yang terputus-putus dan jaringan listrik mengalami gangguan. “Secara umum kita belum mendapat data akurat jumlah titik longsor. Hal tersebut karena terkendala dari jaringan internet sebagai saluran informasi. Namun informasi sementara, sedikitnya 14 titik longsor sudah terdata dan sudah dilakukan upaya penanganan,” pungkasnya. (id62)












