SERGAI (Waspada.id). Curah hujan berintensitas tinggi selama lima hari dari Senin hingga Jumat 24-28 November 2025 menyebabkan 11 kecamatan di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), terendam banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai melaporkan ketinggian air di sejumlah titik berkisar 10 hingga 60 sentimeter.
Kalak BPBD Sergai, Abdul Rahman Purba, mengatakan luapan debit air sungai menjadi pemicu utama banjir yang merata di banyak wilayah. “Luapan debit air sungai menjadi penyebab utama, termasuk meluapnya Sungai Sibarau yang melewati tanggul di Dolok Masihul, hingga Sungairampah, Sei Baung Perbaungan dan Sei Buluh,” ujarnya kepada Waspada.id, Jumat siang (28/11/2025).

Sebanyak 11 kecamatan yang terdampak, meliputi Sipispis, Tebing Syahbandar, Dolok Masihul, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Pantai Cermin, Sei Rampah, Tebing Tinggi, Tanjung Beringin, Bandar Khalipah, dan Sei Bamban.
Data sementara mencatat, di Kecamatan Sipispis banjir menggenangi Dusun I Desa Simalas dengan 17 kepala keluarga (68 jiwa). Di Kecamatan Tebing Syahbandar, banjir merendam Dusun II Desa Penggalian dan berdampak pada 46 KK atau 138 jiwa.
Sementara itu, di Desa Bukit Cermin Hilir Kecamatan Dolok Masihul, sebanyak 123 KK atau 369 jiwa tercatat terdampak, sedangkan pendataan di Desa Pekan Perbaungan Kecamatan Perbaungan masih berlangsung. Selain merendam permukiman, banjir juga menggenangi sekitar 80 hektare lahan sawit serta 60 hektare lahan hortikultura, termasuk ubi kayu.
BPBD bersama perangkat desa, kecamatan, TNI/Polri, dan OPD terkait telah menurunkan dua unit perahu di Dusun III Desa Sei Rampah dan merencanakan tambahan satu unit untuk Desa Cempedak Lobang. Tiga tenda pengungsian juga didirikan di Sei Rampah dan Sei Bamban.
“Hingga Jumat pagi, ketinggian air di sejumlah titik masih berada di kisaran 10–60 sentimeter. Kita akan terus melakukan pendataan dan pemantauan seiring kondisi hujan yang belum mereda,” pungkasnya.(id31/BS)












