BINJAI (Waspada.id): Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Binjai menutup rangkaian Program Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) yang telah digelar sejak 16 Oktober 2025. Program ini menekankan pembelajaran berjenjang dan terstruktur bagi seluruh pesertanya.
Ketua Bawaslu Binjai, M. Yusuf Habibi, menyampaikan bahwa peserta mengikuti proses mulai dari penulisan esai P2P, kick-off pembukaan, pre-test, pengisian catatan kritis, sesi daring bersama Bawaslu RI, hingga post-test dan penyusunan rencana tindak lanjut (RTL).
“Mulai dari penulisan esai P2P, kick-off pembukaan, pre-test, pengisian catatan kritis, sesi daring bersama Bawaslu RI, post-test, hingga penyusunan rencana tindak lanjut (RTL),” ujar Habibi, Rabu (03/12).
Habibi berharap program ini mampu melahirkan kader pengawas yang aktif, adaptif, dan memiliki peran strategis dalam upaya efisiensi anggaran penyelenggaraan pemilu.
“Kegiatan ini disusun dengan materi reflektif dan keterampilan teknis melalui pendekatan pembelajaran visual,” tambahnya.
Menurut Habibi, peserta P2P di Binjai diharapkan dapat memperkuat pemahaman, meningkatkan kapasitas, serta berkontribusi dalam menciptakan pengawasan pemilu yang berintegritas. Ia menekankan pentingnya pengawas partisipatif yang tidak hanya hadir secara administratif, tetapi juga mampu menilai dan memberi masukan konstruktif selama proses pemilu.
Salah satu peserta, Raihan, menuturkan pengalamannya mengikuti P2P. “Awalnya saya hanya ingin belajar, tapi sekarang saya merasa siap berkontribusi aktif dalam pengawasan pemilu,” kata Raihan dengan antusias.
Program P2P ini sejalan dengan mandat Bawaslu RI untuk mencetak pengawas partisipatif yang memahami regulasi pemilu dan mampu menjadi agen pengawasan di tingkat lokal. Dengan adanya kader seperti ini, Bawaslu Kota Binjai optimistis pengawasan pemilu akan semakin transparan dan akuntabel. (Id91)












