DOLOKSANGGUL (Waspada.id): Dampak cuaca ekstrem dalam satu pekan terakhir, bencana alam banjir dan longsor meluas di Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara. Informasi dihimpun Waspada.id, sedikitnya 14 titik longsor dan dua titik banjir bandang. Longsor dan banjir bandang tersebut meluluh lantakkan fasilitas umum (jalan), permukiman warga, dan areal pertanian.
Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Oloan Paniaran Nababan bersama Ketua TP. PKK Kab. Humbahas Ny. Erma Oloan Paniaran Nababan, Sekda Chiristison Rudianto Marbun dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, meninjau lokasi bencana alam longsor dan banjir pada beberapa titik di wilayah Kecamatan Pakkat dan Kec. Tarabintang, Kamis (27/11/2025).

Sebelum ke lapangan, terlebih dahulu bupati mengunjungi delapan korban banjir bandang Panggugunan yang di rawat di RSUD Doloksanggul. Dalam kesempatan itu, dia memberikan penghiburan dan memastikan para korban mendapat pelayanan kesehatan secara intens.
Hujan lebat yang mengguyur daerah itu, memicu bencana longsor bahkan banjir bandang di beberapa titik. Akibat bencana alam itu, puluhan infrastruktur jalan retak bahkan putus dan tertimbun longsor. Salah satu ruas jalan Doloksanggul-Pakkat-Tarabintang putus total setelah diterjang longsor. Jaringan listrik terganggu dan saluran komunikasi (internet) terputus.
Peristiwa bencana alam di Desa Panggugunan, Kec. Pakkat, dari 14 orang hilang, empat orang ditemukan meninggal dunia dan empat orang masih dalam pencarian. Sementara delapan orang dirawat di RSUD Doloksanggul. Selain memakan korban, material lumpur dan batu dari lereng bukit turut menyapu dan meratakan permukiman dan lahan pertanian warga setempat. Sedikitnya tujuh unit rumah beserta barang perabotan turut terbenam longsor.

Dalam pencarian korban dan normalisasi aliran air dari anak sungai, serta pembersihan material longsor, Pemda menurunkan dua unit alat berat jenis escavator. Proses pembersihan dilakukan secara bertahap, karena kondisi tanah masih labil dan hujan ringan masih mengguyur kawasan tersebut.
Pada kesempatan itu, bupati memerintahkan dinas terkait agar proses pembersihan terus dilakukan hingga seluruh jalur aman digunakan. Sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan dengan aman.
Selanjutnya bupati dan rombongan serta Anggota DPRD Rustam Marbun mengunjungi warga yang mengungsi tidak jauh dari lokasi longsor. Dalam kunjungan itu, Oloan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

“Pemerintah bersama pihak terkait akan terus bekerja dan berupaya menangani dampak longsor ini. Begitu juga, pencarian empat orang yang hilang akan terus diupayaka serta memberikan perhatian penuh terhadap kebutuhan dasar para pengungsi termasuk mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Selanjutnya, bupati beserta rombongan bergerak menuju Desa Sihombu Kec. Tarabintang untuk meninjau lokasi longsor di bantaran sungai Sihombu serta mengunjungi para pengungsi di lokasi dapur umum.

Dihadapan bupati, Kepala Desa Sihombu Cornelius Pandiangan mengatakan, akibat bencana alam itu, 86 kepala keluarga terdampak. 12 unit rumah penduduk hanyut, 25 rumah rusak berat, 17 rusak sedang dan 32 rusak ringan. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (25/11/2025) malam. Penanganan bencana, pihaknya dengan pemerintah kecamatan sudah mendirikan dapur umum di Aula HKBP Sihombu.
Dalam kunjungan itu, bupati memberikan penghiburan. “Pemerintah hadir atas bencana yang dialami masyarakat. Kami ikut merasakan ini, semoga Tuhan memberikan kekuatan, ketabahan, serta hikmat atas cobaan ini,” tukas Oloan seraya memastikan ketersediaan sembako, obat-obatan dan layanan dasar kepada para korban. (id62)












