Sumut

Benteng Sungai Batu Gingging Jebol, Ratusan Hektare Sawah Di Tanjungmorawa Terendam Banjir‎

Benteng Sungai Batu Gingging Jebol, Ratusan Hektare Sawah Di Tanjungmorawa Terendam Banjir‎
Ratusan hektare lahan persawahan di Kecamatan Tanjungmorawa, terancam gagal panen akibat diterjang banjir, Jumat (28/11/25). Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

TANJUNGMORAWA (Waspada.id): Ratusan hektare lahan persawahan di Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, terancam gagal panen. Pasalnya, benteng Sungai Batu Gingging di daerah itu jebol akibat diterjang banjir. Akibatnya, lahan persawahan yang baru ditanami teredam banjir.

‎Dari pantauan di sejumlah desa di Tanjungmorawa, Jumat (28/11/25), yang paling berdampak akibat luapan sungai tersebut, diantaranya adalah Desa Tanjungmulia, Perdamean, Desa Wonosari, Desa Punden Rejo, Tanjung Baru.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

‎Selain itu, banjir juga menggenangi wilayah persawahan Desa Lengau Seprang, Naga Timbul, Desa Dalu Sepuluh A dan sejumlah desa lainnya.

‎Kepala Desa Wonosari, Suparman saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa hampir seluruh lahan persawahan di wilayahnya saat ini masih terendam banjir. Ia khawatir akan terjadi gagal panen apabila banjir tidak juga surut dalam beberapa hari ke depan.

‎ “Rata-rata sawah terendam. Jika nanti tidak bisa diolah lagi, mau tidak mau petani harus melakukan tanam ulang. Kami terus membangun komunikasi dengan pihak kecamatan guna mengambil selanjutnya,” kata Suparman

‎Senada disampaikan Kepala Desa Perdamean, Toni Sitorus. Berdasarkan data yang dimilikinya, sekitar 78 hektare areal persawahan milik warga di desanya baru saja ditanami, tapi sudah terkena banjir.

‎ “Semoga banjir cepat surut agar tidak berdampak buruk pada tanaman padi warga. Tapi bila kondisi terburuk terjadi, petani terpaksa harus melakukan tanam ulang,” ungkap Toni Sitorus.

‎Suwarno, salah seorang petani berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah atas musibah yang dialami para petani. Menurutnya, sebagian besar sawah masih dalam masa awal tanam, sehingga sangat rentan rusak akibat genangan air.

‎ “Kalau air tidak surut dalam beberapa hari ke depan, ya terpaksa tanam ulang. Kami berharap ada bantuan seperti bibit dan pupuk,” harapnya.

‎Suwarno juga memperkirakan bahwa musim tanam kali ini seharusnya dapat dipanen pada bulan Ramadan 2026. Namun, karena kondisi sawah yang masih terendam, maka kemungkinan jadwal panen akan bergeser.

“Semogalah banjir cepat surut, sehingga tanaman padi tidak rusak,” harap Suwarno.

‎Seperti diketahui, aliran Sungai Batu Gingging yang terletak di Desa Tanjung Mulia memiliki pintu air dan benteng sungai yang kini perlu pemeliharaan dan perawatan. Sebab, aliran sungai tersebut menjadi sumber air persawahan Desa Tanjung Mulia, Perdamean, Punden Rejo, Lengau Seprang, Wonosari, Dalu Sepuluh A dan B serta Desa Penara Kebun. (Id.28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE