MADINA (Waspada): Kepergok di tengah hutan, beruang menyerang warga mengakibatkan kaki petani Desa Roburandolok, Kec. Panyabungan Selatan, Kab. Mandailing Natal, luka parah.
Informasi dihimpun waspada.id dan beritasore.co.id, Sabtu (15/7), pasca kejadian menghebohkan ini, mengakibatkan warga tak berani ke kebun.
Dikonfirmasi, Penjabat (Pj) Kepala Desa Roburandolok Enda Mora, mengungkapkan, warga Roburandolok, Darwin, kaki kanannya luka parah diserang beruang Jumat (14/7) sekira pukul 18.00.
“Warga saya terkejut dan langsung berupaya berlindung di pokok kayu. Beruang tetap menggigit kakinya. Teriakan Darwin melepaskan gigitan beruang,” ujar Enda Mora.
Sesaat setelah kejadian, keluarga Darwin melapor kepada BPD dan Pj. Kades Roburandolok. Enda Mora kemudian melakukan musyawarah desa dan sepakat membuat laporan kepada pihak TNBG dan Forkopimcam Panyabungan Selatan.
“Sebelum ada tindaklanjut dari pihak terkait, diimbau kepada warga untuk sementara tidak beraktivitas ke kebun,” pungkasnya.
Sangat Agresif
Namun, tidak dijelaskan beruang jenis apa yang menyerang petani Roburandolok. Dilansir idmtimes.com, beruang madu merupakan beruang terkecil di dunia sekaligus satu-satunya spesies beruang di Indonesia.
Bernama latin helarctos mayalanus, beruang madu memiliki keunikan tersendiri dibanding spesies beruang lain dalam hal morfologi maupun makanan.
Meski berukuran relatif kecil, beruang madu bisa bersikap agresif terhadap manusia, terutama jika mereka dikejutkan dengan kehadiran manusia di dalam hutan.
Salah satu ciri unik dari beruang madu adalah memiliki corak berwarna kuning di dadanya. Corak ini membuat beruang madu disebut sebagai sun bear dalam bahasa Inggris alias beruang matahari.
Di antara delapan spesies beruang di dunia, beruang madu punya ukuran paling kecil. Panjang mereka hanya mencapai 1,5 meter dan bobot tubuhnya maksimal 80 kg.
Dengan gigi dan kuku yang tajam, mereka bisa menyebabkan luka serius jika menyerang. Tidak heran jika laman Bears of The World menyebut mereka sebagai salah satu hewan paling berbahaya di hutan. (irh)
