HUMBAHAS (Waspada) : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen mendukung ekosistem kopi dari hulu hingga hilir berorientasi ekspor yang tujuannya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan UMKM komoditas kopi nasional.
BNI menyediakan akses permodalan yang mudah, bisnis keagenan bagi kelompok tani dan agregator, digitalisasi proses bisnis, sertifikasi kopi, business matching orientasi ekspor melalui program Xpora. Seluruh fasilitas pendukung bisnis ekosistem kopi tersebut termasuk ke dalam suatu inisiasi program bernama BNI Jejak Kopi Khatulistiwa.
Program BNI Jejak Kopi Khatulistiwa (BNI JKK) mengusung inisiasi pengembangan perhutanan sosial berupa pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembentukan ekosistem pembiayaan ekonomi hijau untuk petani kopi dan stakeholder pertanian kopi dengan membentuk close loop financial ecosystem.
Dalam mewujudkan hal tersebut, BNI berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta PMO Kopi Nusantara Kementerian BUMN dalam pemberdayaan petani kopi dan UMKM komoditas kopi nasional.
Pada kegiatan Panen Kopi Rakyat Humbang Hasundutan Orientasi Ekspor pada Kamis, 23 November 2023 ini, dihadiri oleh Dosmar Banjarnahor Bupati Kab. Humbang Hasundutan, Dwi Sutoro Direktur Pemasaran PT Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) & Ketua PMO Kopi Nusantara Kementerian BUMN, Catur Endah Prasetiarini Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Soesetyo Priharjanto Area Head 3 BNI Kantor Wilayah Medan dan Chandra Bagus Sulistyo Departement Head Business Incubation and Stakeholder Management BNI.
Dalam program BNI JKK, peran BNI adalah sebagai Lembaga Keuangan yang mengawal inklusi keuangan berupa pembiayaan permodalan (sustainable finance) kepada petani kopi dan UMKM komoditas kopi serta memberikan pelatihan cara melakukan ekspor melalui Xpora School.
BNI JKK telah eksis di Kab. Garut (Jawa Barat), Kab. Jember (Jawa Timur), Kab. Rejang Lebong (Bengkulu), dan Kab. Temanggung (Jawa Tengah). Secara terpisah, Rustianto Pemimpin BNI Wilayah Medan menyampaikan bahwa ‘penambahan titik baru BNI JKK di Desa Lintong Nihuta Kab.Humbang Hasundutan Sumatera Utara untuk lebih mengangkat citra rasa Kopi Lintong dan meningkatkan bisnis di dalam ekosistemnya.’ BNI akan melakukan business matching antara petani dan UMKM komoditas Kopi Lintong dengan pasar di luar negeri. ‘Harapannya, Kopi Lintong akan menembus pasar ekspor sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian daerah setempat’, sambung Rustianto.
Program BNI JKK ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sehingga terentas dari jalur kemiskinan dan pemerataan kemandirian ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian hutan. Hal tersebut dilakukan dengan pemberian akses permodalan kepada petani yang mempunyai hak pengelolaan dari hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sunarna Eka Nugraha Pemimpin Divisi Business Program BNI menjelaskan bahwa ‘pemberian akses permodalan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), BNI Wira Usaha (BWU) serta kredit komersial lainnya.’ Lebih lanjut, Eka menjelaskan bahwa ‘kegiatan tersebut juga merupakan bagian mendorong inklusi keuangan nasional berkelanjutan untuk masyarakat di kawasan sekitar hutan.’
BNI akan terus mendorong UMKM binaan (petani/pengepul/pengusaha kopi) untuk dapat memanfaatkan pasar global melalui pemanfaatan jaringan kantor cabang BNI di dalam dan luar negeri. Dengan demikian, para petani dan UMKM kopi mempunyai nilai tambah serta ikut mendukung implementasi Go ESG, Go Digital, dan Go Global,” pungkasnya. (rg)
