SIMALUNGUN (Waspada): Keberadaan usaha budidaya dan industri perikanan di perairan Kawasan Danau Toba dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) tak terbantahkan telah memberi nilai ekonomi yang sangat besar kepada masyarakat khususnya yang tinggal di tepi Danau Toba.
Hal ini dikemukakan Anggota DPRD Sumatera Utara, Gusmiyadi, pada sejumlah wartawan, Minggu (18/6/2023). Dikatakan, selain memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di pesisir Danau Toba, keberadaan budidaya dan industri perikanan juga memberikan kontribusi nyata melalui penyediaan ribuan lapangan pekerjaan kepada masyarakat, mulai dari hulu sampai hilir.
Menurut politisi muda dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang juga wakil rakyat dari daerah pemilihan Siantar-Simalungun di DPRD Sumatera Utara tersebut menjelaskan bahwa, ribuan masyarakat masih menggantungkan hidupnya dari usaha pemeliharaan dan industri pengolahan ikan nila
Sementara, sektor pariwisata yang tengah digenjot pemerintah pusat ini hingga saat ini belum terbukti dapat menyerap tenaga kerja yang banyak dan belum terbukti bisa memberikan pemasukan kepada warga yang tinggal di pesisir Danau Toba,
” Hingga saat ini, petani pembudidaya ikan di kawasan Danau Toba masih sulit untuk dialihkan ke sektor pertanian lainnya karena struktur tanahnya yang berbukit-bukit dan tak layak dijadikan sebagai lokasi untuk menanam komuditi tanaman holtikultura. Untuk itu, pemerintah perlu melakukan pendekatan kepada seluruh stakeholder sektor perikanan di danau, Selain itu, pemerintah juga harus segera menetapkan zona dan pembagian kuota daya dukung dan daya tampung,” tandas Gusmiyadi yang juga Sekertaris Komisi B DPRD Sumut itu.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Binsar Situmorang, pada kesempatan lain beberapa hari sebelumnya juga menyampaikan, keberadaan budidaya dan Industri perikanan di Danau Toba membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat karena menyerap tenaga kerja.
Selain itu, perusahaan pembesaran ikan tersebut juga memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah maupun pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui pembayaran pajak air permukaan dan pajak air bawah tanah dan pajak lainnya, kata Situmorang.
Sebelumnya, Bupati Toba, Ir. Poltak Sitorus saat mengunjungi Stand Regal Springs Indonesia di Pekan Inovasi dan Investasi yang ke-9 di Medan, beberapa waktu lalu mengungkapkan, bahwa kolaborasi antar pihak swasta dan perusahaan perlu selalu dijaga. ” Kita perlu bersama-sama menjaga investasi,” sebut Poltak.
Sementara berdasarkan keterangan yang disampaikan warga, hadirnya perusahaan Regal Springs Indonesia (PT. Aqua Farm Nusantara) juga membantu masyarakat setempat dengan memperkerjakan masyarakat lokal, baik untuk tenaga ahli maupun pihak ketiga yang terkait dengan usaha budidaya, seperti vendor kapal, truk pakan dan lainnya.(a27).